BAGIKAN BERITA – Ribuan mahasiswa hari ini akan melakukan aksi unjuk rasa atau demontrasi dan mengajukan beberapa tuntutan ke pemerintah.
Semula, aksi unjuk rasa akan berpusat di Patung Kuda sekitar Istana Merdeka.
Akan tetapi, tiba-tiba Aliansi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membatalkan dan mengubah lokasi demontrasi tersebut.
Adapun lokasi unjuk rasa yang dituju oleh para mahasiswa kini Kompleks Gedung DPR/MPR.
Al ini diungkapkan Koordinator Media BEM SI Luthfi Yusfrizal dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu malam.
Menurut Luthfi, alasan pemindahan lokasi itu karena ingin memastikan DPR melaksanakan konstitusi dengan baik.
"Lokasinya di DPR sekitar pukul 10.00 WIB," ujar Luthfi dikutip Bagikanberita.com dari Antara News, Senin 11 April 2022.
Sebelumnya BEM SI mengagendakan aksi unjuk rasa di sekitaran Patung Kuda Arjuna Wijaya, Kompleks Monumen Nasional, Jakarta.
Sementara itu, Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Kaharuddin dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa pemilihan tempat di rumah rakyat atau Gedung DPR RI dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan peringatan kepada wakil rakyat terkait dengan berbagai permasalahan yang ada.
Menurut dia, isu penundaan pemilu bukan lagi menjadi hal yang asing terdengar di telinga masyarakat.
Ada enam tuntutan yang dilayangkan BEM SI pada demo hari ini.
Tuntutan pertama, mahasiswa mendesak Presiden Joko Widodo memberi pernyataan secara terbuka kepada publik bahwa dia tegas menolak wacana menunda Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Dua wacana itu, menurut mahasiswa, merupakan pengkhianatan terhadap konstitusi.
Tuntutan kedua, mahasiswa mendesak dan menuntut Presiden menunda dan mengkaji ulang Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah, karena itu diyakini berdampak pada lingkungan, ekologi, kebencanaan, dan kesejahteraan warga.
Baca Juga: TNI Akan Bantu Polisi Pengamanan Demo 11 April, Begini Janji Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa
Tuntutan ketiga, mahasiswa menuntut Presiden menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran, serta menyelesaikan masalah ketahanan pangan lainnya.
Tuntutan keempat, mahasiswa mendesak Presiden mengusut tuntas kasus mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
Tuntutan kelima, mahasiswa meminta Presiden menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.
Tuntutan keenam, mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuntaskan janji-janji kampanye sebelum masa jabatannya berakhir pada 2024.
"Isu penundaan pemilu telah menjadi perbincangan di kalangan politik hingga masyarakat sekitar. Berbagai pendapat mengenai isu tersebut menjadi polemik yang tak kunjung mereda," katanya menegaskan.***