Atasi Banjir di Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso Ingin Buat Bendungan agar Bisa Jadi Objek Wisata

- 6 Juni 2022, 13:00 WIB
Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso menjadi narasumber di Program
Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso menjadi narasumber di Program /Pikiran Rakyat

BAGIKAN BERITA – Berada di wilayah pesisir pantai, Kota Palopo menjadi wilayah yang rawan banjir. Apalagi, sebagian besar wilayah di Kota Palopo berada di bawah permukaan air laut.

Selain banjir rob, ancaman banjir di Kota Palopo juga datang dari aliran sungai dari hulu. Untuk itulah, perlu penanganan serius dari pemerintah kota setempat.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso mengatakan, untuk antisipasi dan penanggulangan banjir perlu perbaikan wilayah hulu.

Baca Juga: Istri Ridwan Atalia Praratya Ungkap Sikap Tidak Biasa Eril Sebelum Hilang Tenggelam di Sungai Aare, Swiss

”Perlu perbaikan wilayah terutama di hulu harus dijaga betul agar tidak erosi. Ini yang menyebabkan banjir, adanya sedimen (di sungai) hulu dan hilir,” ucap Rahmat Masri Bandaso dalam Program "Klarifikasi Forum Pimred Bertanya, Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso Menjawab" dengan tema "Matumba Kareba Palopo, dari Isu hingga Prestasi," Senin, 6 Juni 2022. 

Menurut dia saat curah hujan tinggi, air kiriman air dari hulu banyak, air laut jadi pasang sehingga daerah hilir menjadi banjir.

Selain memperbaiki wilayah hulu, Rahmat juga mengatakan, yang paling penting adalah membuat bendungan di daerah hulu.

Baca Juga: Ternyata Pelatih Tanjong Pagar United Noh Alam Shah, Merupakan Sahabat Mantan Pemain Belakang Persib

Dengan pembuatan bendungan di wilayah hulu, akan membagi aliran air agar tidak terlalu menumpuk di kota atau hilir. 

”Mungkin ke depannya akan ada revitalisasi sungai, bendungan-bendungan itu dibuatkan (agar jadi) objek wisata sehingga bisa termanfaatkan di sektor lain,” ungkapnya.

Pembuatan bendungan akan memiliki dampak yang besar bagi masyarakat.

Selain mengatasi banjir, bendungan juga bisa menjadi objek wisata yang membangkitkan perekonomian warga sekitar.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Punya Kesan Mendalam Terhadap Eril, Harap Keluarga Memperbanyak Kisah-kisah Baik Eril

Akan terjadi perputaran ekonomi baru manakala pemerintah membuat bendungan di Palopo.

”Selain itu, pemerintah juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana. Pemkot Palopo berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat sehingga masyarakat menjadi aman, tidak lagi was-was akan banjir dan bencana,” ungkapnya.

Lebih lanjut Rahmat menambahkan, Kota Palopo memiliki potensi yang besar untuk menarik para wisatawan.

Baca Juga: Pinjaman KUR BRI Cair Rp100 Juta, Pengajuan Bisa Online dan Suku Bunga Rendah Tanpa Jaminan, Yuk Daftar

Secara historis, Palopo merupakan kota tertua di Sulawesi Selatan dan memiliki banyak kultur.

Meskipun luas wilayah yang kecil, namun Palopo merupakan kota yang memiliki historikal atau sejarah yang tinggi.

”Melihat sejarahnya, Palopo terbentuk dari sebuah kerajaan di Sulawesi Selatan dan jadi pusat kerajaan. Palopo punya khas sendiri. Masyarakat di Polopo heterogen dan bisa dibilang mininya Indonesia,” tambah Rahmat.

Palopo merupakan kota terbesar kedua di Sulwesi Selatan. Kota ini berada di ujung Teluk Bone, memiliki 200 ribu penduduk dengan luas wilayah 250 km persegi. Sebanyak 60 persen kawasan hutan lindung. Kota Palopo berada di bibir pantai kawasan konvervasi dan dikenal kota hujan.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah