Petugas KPU Tewas Dibunuh, Polisi Harus Jamin Keselamatan Komisioner

- 22 Agustus 2020, 19:25 WIB
Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan /Antaranews.com/

BAGIKAN BERITA - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dihelat Desember 2020, polisi harus meningkatkan keamanan. 

Hal ini diungkapkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Ilham Saputra, usai mengunjungi keluarga almarhum Henry Jovinski di Jalan Sunan Ampel, Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat 21 Agustus 2020.

Henry merupakan staff KPU Yahukimo, Papua yang dibunuh orang tak dikenal secara sadis. 

Baca Juga: Update Positif Corona Sebanyak 151.498 jiwa per 22 Agustus 2020

"Eskalasi politik, pasti akan meningkat menjelang pilkada, terutama soal keamanan, tingkat konfliknya tinggi sehingga harus ada jaminan keamanan petugas kita selama dalam menjalankan tugas,” kata Ilham dikutip Bagikan Berita dari Pikiran Rakyat. 

Ilham meminta pihak kepolisian menjamin keamanan petugas KPU yang sedang menjalankan tugas di wilayah yang menyelenggarakan Pilkada.

Sebab dipastikan eskalasi politik menjelang pilkada khususnya keamanan, akan meningkat.

Artikel Ini Sebelumnya Telah Tayang di Pikiran Rakyat dengan Judul: Rutin Donor, Henry Malah Meninggal akibat Kehabisan Darah Usai Dibunuh, KPU: Minta Jaminan Keamanan

Baca Juga: Harga HP OPPO Reno 3 Lagi Turun , Buruan Beli Sebelum Harganya Naik Lagi

Dirinya meminta jaminan keamanan dari aparat untuk menghindari supaya tragedi yang menimpa Henry yang dibunuh dengan kejam tidak terulang kembali.

Dia berharap adanya perlindungan terhadap para petugas KPU yang lebih maksimal, terutama di wilayah yang sedang menggelar pilkada.

Pihak keamanan wajib memberikan pengawalan dan memastikan petugas KPU aman dalam menjalankan tugas, tidak ada intervensi dari pihak manapun dan tidak ada tindak kekerasan yang mengancamnya.

Baca Juga: Jadwal Acara Net TV Hari Ini Sabtu 22 Agustus 2020, Saksikan Malam Ini Mr Bean Animated

Ilham mengakui sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, meminta supaya KPU dibantu dalam menjalankan tugas negara, terutama petugas KPU yang sedang menjalankan tahapan pilkada di daerah-daerah.

"Pihak keamanan wajib memberikan pengawalan dan memastikan petugas KPU aman dalam menjalankan tugas, kami harus bekerja dengan rasa aman, tidak ada intervensi maupun kekerasan " tambahnya.

Mengenai perkembangan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan terhadap Henry Jovinski ini, Ilham mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Belum Terlambat, Puasa Muharram Sampai Tanggal 10, Begini Niatnya

Namun, harapan keluarga besar KPU, pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya yang sudah menghilangkan nyawa orang lain.

Ilham mengakui tragedi berdarah yang menimpa staf KPU membuat semua KPU seluruh Indonesia berduka.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga yang ditinggalkan, KPU RI memberikan tali asih untuk keluarga sebesar Rp 260 juta. Dana tersebut dikumpulkan dari seluruh anggota KPU yang tersebar di berbagai wilayah.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari Ini Sabtu 22 Agustus 2020, Saksikan Malam ini Miami Vice dan Bedah Rumah Baru

“Kita mengumpulkan donasi dari anggota KPU seluruh Indonesia, untuk diberikan kepada keluarga almarhum, sebagai bentuk simpatik kami kepada keluarga staf KPU yang meninggal saat sedang menjalankan tugas,” katanya.

Tulang punggung keluarga

Vivin Monika (53) ibu kandung almarhum, mengaku menyesalkan apa yang terjadi pada anaknya.

Sebelumnya sempat pulang dia banyak mengeluhkan lokasi di mana dia bekerja, penuh konflik dan beberapa kali menerima ancaman.

Vivian menuturkan, pembunuhan terhadap anaknya sudah direncanakan, oleh karena dia berharap agar pelaku dihukum seberat beratnya.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Sabtu 22 Agustus 2020, Saksikan Dunia Terbalik dan Amanah Wali

Almarhum merupakan anak pertama dari dua bersaudara, secara rutin donor darah, bahkan dia mendapat penghargaan sebagai pendonor. Bahkan lebih dari 25 kali. karena sudah dilakukan rutin sejak SMA.

"Tetapi ironisnya dia meninggal karena kehabisan darah," katanya.

Sebagai staf KPU Yahukimo, Papua sejak April 2019. Sejak diterima bekerja di KPU, Henry memang sudah berkeinginan untuk ke Papua, karena tertarik dengan keindahan alam di sana.

Sejak meninggalnya, perhatian dari KPU sangat besar, mulai dari KPU Banyumas hingga KPU pusat.*** (Eviyanti/Pikiran Rakyat) 

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x