Waspada, Jabar Mulai Dilanda Kekeringan Akibat Kemarau Panjang

- 28 Agustus 2020, 18:46 WIB
Dua orang anak bermain di lahan sawah yang mengalami kekeringan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasi potensi kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah Indonesia hingga dua dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/NZ
Dua orang anak bermain di lahan sawah yang mengalami kekeringan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasi potensi kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah Indonesia hingga dua dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/NZ /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

BAGIKAN BERITA - Musim kemarau mulai melanda wilayah Indonesia, Termasuk Jawa Barat. 

Dalam beberapa minggu terakhir, wilayah di Jawa Barat sudah tidak turun hujan. Hal ini berdampak pada ketersediaan air bagi masyarakat. 

Musim kemarau memang biasa datang mulai Juli setiap tahun, puncaknya, Bulan Oktober hingga September. 

Baca Juga: Selena Gomez Jualan Es Krim Seharga Rp.88 Ribu Setelah Rilis Single Ice Cream Bareng BLACKPINK

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat bencana kekeringan mulai terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Beberapa wilayah yang mulai kekeringan adalah Bogor, Indramayu, dan Cirebon.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jabar, Deni Ramdan mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, di beberapa daerah sudah ada desa atau kecamatan yang kekeringan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar juga telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan per 2 Agustus.

"Dengan adanya status itu, kita artinya sudah menyiapkan alokasi anggaran. Ketika ada lokasi yang mulai terdampak, kita bisa segera bergerak," kata dia di Kota Tasikmalaya, Jumat 28 Agustus 2020.

Artikel Ini Sebelumnya Telah Tayang di Pikiran Rakyat dengan Judul: BPBD Jabar Mencatat Sejumlah Wilayah di Jabar Mulai Kekeringan

Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Provinsi Jabar, sudah ada lima desa di Bogor yang mengalami kekeringan. Tak hanya itu, beberapa desa di Cirebon dan Indramayu juga telah terdampak kekeringan.

Baca Juga: Ini Dia Daftar HP Advan Seri I, Harga di Bawah Rp1 Jutaan Cocok untuk Pemula

Sementara untuk kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sudah ada laporan kasus terjadi di Gunung Ciremai. Namun, karhutla yang terjadi masih dalam skala kecil dan langsung cepat ditangani oleh petugas setempat.

Menurut dia, di wilayah yang sudah terdampak kekeringan itu sudah disiagakan tangki air untuk melakukan pendistribusian.

Sementara untuk wilayah yang berpotensi karhutla, BPBD sudah melakukan rakor dengan instansi terkait dan melakukan gladi.

"Untuk kekeringan itu biasanya di wilayah pantura, seperti Indramayu, Karawang, Cirebon. Kalau selatan ada sedikit di Bogor, dan Tasik, tapi intensitasnya tidak seluas di utara," kata dia.

Baca Juga: BLACKPINK Luncurkan Single Ice Cream Bareng Selena Gomez

Menurut Dani, penanganan bencana kekeringan sebenarnya harus dilakukan secraa mendasar, yaitu dengan melakukan perbaikan lingkungan.

Namun, BPBD juga berupaya dengan membuat lumbung atau tangki penampung air. Selain itu, pihaknya juga melakukan pipanisasi.

"Kita bekerja sama dengan dinas terkait, kalau desa itu masih ada sumber air tapi jaraknya jauh, kita buatkan pipa untuk menyalurkan. Itu sudah dilakukan di Indramayu dan Cirebon di tahun sebelummya. Harapannya kekeringan tahun ini tak terlalu parah," kata dia.

Sementara itu, di Kota Tasikmalaya, bencana kekeringan juga telah terjadi di beberapa wilayah. Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan kekeringan dari dua wilayah, yaitu Kecamatan Purbaratu dan Tamansari. Namun kekeringan yang terjadi tak masif, dalam arti masih dapat ditangai oleh masyarakat.

Baca Juga: Waduh, Para Pemain Chelsea Terpapar Covid-19

"Kita minggu depan akan segera rakor dengan dinas terkait untuk menetapkan status tanggap darurat kekeringan. Kalau sudah tanggap darurat, distribusi air bersih dapat segera dilakukan," kata dia.*** (Asep M Saefuloh/Pikiran Rakyat) 

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x