Network
BAGIKAN BERITA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan bahwa Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara, mengalami erupsi dengan lontaran abu vulkanik setinggi sekitar 2.800 meter.
Erupsi ini membuat Gunung Dukono, yang berstatus level II atau waspada, kembali menjadi sorotan setelah tercatat telah meletus sebanyak 36 kali dalam satu tahun terakhir, mulai dari 1 Januari hingga 29 Desember 2023.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono, Sarjan Roboke, dalam laporannya yang diterima di Jakarta pada Jumat, menyatakan bahwa erupsi terjadi pada pukul 07.03 WIT dengan kolom abu tebal berwarna putih hingga kelabu yang mengarah ke timur laut. Pada saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.
Gunung Dukono, dengan ketinggian 1.335 meter atau 4.380 kaki, berada sekitar 14 kilometer di sebelah barat daya Kota Tobelo, wilayah dengan pemukiman paling padat di Halmahera Utara.
Baca Juga: Ariana Grande Beri Kejutan untuk Penggemar, Umumkan Album Baru Tahun Depan
Meskipun aktivitas letusan gunung api ini merupakan hal biasa bagi penduduk setempat mengingat sejarah panjang letusan menerusnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap mengeluarkan imbauan.
Berdasarkan pengamatan kegempaan yang dilakukan PVMBG pada Kamis, 28 Desember, Gunung Dukono tercatat mengalami 45 kali gempa letusan dengan amplitudo 4 hingga 34 milimeter, gempa tektonik jauh sebanyak 12 kali, dan satu kali gempa tremor menerus.
Karakteristik erupsi Gunung Dukono bersifat eksplosif dan efusif, menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava.
PVMBG mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas, mendaki, atau mendekati Kawah Malupang Warirang Gunung Dukono dalam radius tiga kilometer. Selain itu, masyarakat disarankan untuk selalu menyediakan masker guna menghindari potensi bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernafasan.***
