Baca Juga: Kareena Kapoor Ultah Ke-40 Dapat Kado Spesial Hamil Anak Kedua, Begini Perayaannya
Dari kedua versi ini kemudian diyakini bahwa Coen meninggal karena terjangkit wabah kolera yang sengaja disebarkan oleh pasukan Mataram di Sungai Ciliwung setelah peristiwa Serangan Besar di Batavia tahun 1628.
Jasad J.P Coen dimakamkan di Stadhius (kini Museum Sejarah Jakarta) lalu dipindahkan ke de Oude Hollandsche Kerk (kini Museum Wayang). Namun, beberapa sejarahwan meragukan jasad J.P Coen terdapat di tempat tersebut.
Untuk mengenang Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen, pemerintah kolonial Belanda telah mendirikan sebuah monumen dan patung pendiri Kota Batavia itu.
Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta Malam Ini di SCTV Senin 21 September 2020, Cinta Bertemu dengan Mentari
Gubernur Jenderal VOC (1619-1623 dan 1627-1629) ini, dibuat patungnya pada 1869, bertepatan dengan 250 tahun usia kota Batavia oleh Gubernur Jenderal Pieter Mijer (1866-1872).
Patung Coen yang berdiri dengan angkuh sambil menunjuk jari telunjuknya dengan mottonya yang terkenal: Dispereert Niet ("pantang berputus asa").
Setelah berdiri selama 74 tahun di depan Gedung Putih yang kini jadi Gedung Kementerian Keuangan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, patung dari tembaga ini pun digusur dan dihancurkan pada 7 Maret 1943 pada masa pendudukan Jepang.
Pada masa kolonial Belanda, ulang tahun Jakarta selalu diperingati pada 30 Mei, ketika pada tanggal tersebut tahun 1619, Coen menghancurkan Jayakarta.
1954