Bangkai Paus Sperma Sepanjang 13 Meter yang Ditemukan di Teluk Serangan Bali Akan Diteliti

- 18 November 2020, 15:44 WIB
Seorang petugas mendapati bangkai Paus Sperma di pantai Mengiat, Nusa Dua Bali, pada Rabu 18 November 2020*/
Seorang petugas mendapati bangkai Paus Sperma di pantai Mengiat, Nusa Dua Bali, pada Rabu 18 November 2020*/ /Antaranews/

BAGIKAN BERITA - Bangkai paus sperma yang ditemukan pada Rabu 18 November 2020 di Pantai Mengiat, wilayah ITDC, Nusa Dua Bali akan diteliti oleh tim dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar.

Selain di wilayah Pantai Mengiat, pada hari Selasa 17 November 2020 juga ditemukan ikan Paus sejenis di Perairan Teluk Serangan-Bali, posisinya terapung.

"Kita belum tahu ini penyebabnya apa, ini agak aneh karena ada dua individu, biasanya kalau mati ya satu-satu, nah kita lagi cari penyebabnya, kemungkinan faktor lain, bukan faktor alam dia mati, mungkin masih dugaan karena penyakit atau ketabrak. Selain itu, karena tadi ada kapal yang melakukan penelitian untuk uji seismik," kata Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso, dikutip Bagikanberita.com dari situs Antaranews.com, Rabu 18 November 2020.

Baca Juga: Segera! Vaksin Covid-19 Buatan Anak Negeri Siap Diproduksi Tahun 2021

Ia mengatakan bahwa paus sperma yang ditemukan pada Rabu 18 November 2020 memiliki panjang tubuh sekitar 13 meter lebih. "Ini kemungkinan individu yang berbeda dari kemarin, yang ditemukan di Pantai Serangan, dan kemarin kan sekitar 10 meter perkiraannya," katanya.

Untuk saat ini, tindakan yang sudah dilakukan berupa penguburan bangkai paus sperma di sekitar Pantai Mengiat. "Kondisinya saat ditemukan mati membusuk dan lebih lama sudah mati. Kira-kira sudah mati lebih dari satu minggu, mungkin lebih dari 10 hari," kata Yudiarso.

Ia menjelaskan bahwa paus ini merupakan hewan berimigrasi melalui perairan Indonesia kemudian ke Selatan Bali sesuai tempat ditemukan. Kata dia, posisi Selatan Bali, Selatan Nusa Tenggara jadi wilayah yang dilalui di bulan-bulan ini.

Baca Juga: Google Akan Salurkan Bantuan Rp155 Miliar untuk UMKM dan Pencari Kerja di Indonesia

"Penyebabnya kan banyak sementara sifatnya parsial belum terintegrasi mencari penyebab, karena kalau cari penyebab itu bisa dilihat dari bangkainya, atau faktor apa pemicu dia mati," ucapnya. ***

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x