Fahri Hamzah Sindir Prabowo, Soroti Pencopotan Baliho Rizieq Shihab Oleh TNI

- 22 November 2020, 16:18 WIB
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari polemik TNI
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari polemik TNI /. /Instagram @fahrihamzah/

BAGIKAN BERITA - Pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab di sejumlah titik ibukota DKI Jakarta oleh TNI menuai sorotan publik. 

Salah satu tokoh publik yang bersuara keras adalah politikus kondang Fahri Hamzah. 

Dirinya menilai, TNI sudah bertindak di luar wewenangnya karena memasuki ranah demokrasi dan sipil. 

Baca Juga: Noni Rilis Album Mini 'Boyish', Bercerita Tentang Seorang Lelaki

Kita dukung semboyan 'TNI dan POLRI bersatu',” tulis Fahri Hamzah, sebagaimana dikutip Bagikan Berita dari cuitan @Fahrihamzah pada 21 November 2020.

Tapi kita pasti harus menolak tugas TNI sama dengan POLRI. Kita jangan lupa sejarah. Kita telah mengoreksi ABRI dan mengeluarkan POLRI dari-nya. Indonesia adalah negara hukum dan dikelola secara sipil. Militerisme masa lalu,” tulisnya menambahkan.

Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah di Twitter, Sabtu 21 November 2020.
Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah di Twitter, Sabtu 21 November 2020.

Disamping itu, Fahri Hamzah menyatakan bahwa dirinya merasa tidak paham, lantaran menurutnya setelah 20 tahun lebih reformasi, tetiba muncul pejabat militer masuk ke dalam demokrasi pengelolaan warga sipil.

Fahri Hamzah menduga, TNI dan POLRI bersatu telah dimaknai sebagai bersatunya fungsi.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Asal China Sebabkan Penyakit Kulit di Zimbabwe, Asli atau Hoax?

Saya gak paham sih, setelah 20 tahun lebih reformasi kita tiba2 muncul pejabat militer masuk dalam demarkasi pengelolaan negara sipil ini,” tulis Fahri Hamzah.

Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah di Twitter, Sabtu 21 November 2020.
Tangkapan layar cuitan Fahri Hamzah di Twitter, Sabtu 21 November 2020.

Dugaan saya karena “TNI dan POLRI bersatu telah dimaknai sebagai bersatunya fungsi”. Tentu kita sayangkan dan cukup menyedihkan,” tulisnya menambahkan.

Lebih lanjut, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com, dalam artikel berjudul Sebut Ada Rambu Militer yang Ditabrak, Fahri Hamzah: Kalau Saya Jadi Menhan Ini adalah Lampu Kuning, disampaikan Fahri Hamzah, bila dirinya menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) maka, hal tersebut menjadi lampu kuning.

Kalau saya jadi menhan, ini adalah “lampu kuning” ditabraknya rambu2 militer dalam demokrasi,” tulis Fahri Hamzah.

Baca Juga: Berikut Daftar UMK DIY Tahun 2021, Kota Yogyakarta Paling Tinggi

Menurut Fahri Hamzah, TNI harus mengerti, bahwa tugasnya di tengah masyarakat adalah memelihara perdamaian.

TNI harus ngerti bahwa tugas dia di tengah rakyat adalah memelihara perdamaian,” tulisnya.

“Sebagaimana militer berperang bukan untuk membunuh lawan tapi untuk menjaga perdamaian,” tulis Fahri Hamzah menambahkan.

Untuk diketahui, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman belum lama ini memerintahkan jajarannya mencopot baliho Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Jungkook Ingin Coba Gaya Rambut Berbeda setelah Undercut, Ini Bocorannya

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, selain Fahri Hamzah, Fadli Zon juga mempertanyakan kewenangan Pangdam Jaya, yang telah mengeluarkan perintah untuk mencopot baliho Habib Rizieq Shihab.

Menurut Fadli Zon, penertiban baliho bukan kewenangan TNI.

Fadli Zon menilai perintah Pangdam Jaya tersebut berada di luar tugas pokok dan fungsi TNI.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x