Begini Cerita Haru Ni Nengah Widiasih saat Raih Medali Perak di Paralimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia

27 Agustus 2021, 20:30 WIB
Lifter Ni Negah Widiasih meraih medali perak dalam Paralimpiade Tokyo 2020, kamis 26 Agustus 2021. /ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington/foc

BAGIKAN BERITA – Indonsia mendapatkan medali pertama di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Lifter Indonesia Ni Nengah Widiasih berhasil menyumbangkan medali perak pertama untuk Indonesia dari cabang para-powerlifting kelas 41kg putri.

Di balik peraihan medali tersebut, terselip cerita yang dialami atlet lifter Indonesia.

Baca Juga: Ditambah Gaji Rp2 Milyar Per Minggu, Harry Kane Akhirnya Bertahan di Tottenham Hotspur

Menurut perempuan yang akrab disapa Widi itu, ia tidak akan merebut perak seandainya tidak ada protes pelatih kepada dewan wasit.

Widi sukses membuka angkatan seberat 96kg. Namun ia mendapat bendera merah dari wasit usai melakukan angkatan keduanya seberat 98kg dengan mulus.

Angkatan itu pun didiskualifikasi oleh dewan wasit. Keputusan tersebut membuat Widi dan pelatihnya, Yanti, merasa tidak puas dan berniat untuk mengajukan protes.

Baca Juga: Bali United vs Persik Kediri Buka Laga Perdana BRI Liga 1 2021-2022 Malam ini di Indosiar

“Setelah angkatan kedua saya didiskualifikasi, saya dan pelatih sempat ingin mempertanyakan keputusan itu. Namun kami mengurungkan niat itu. Kami baru akan melakukan protes jika pada angkatan ketiga saya juga dibatalkan,” kata Widi dalam siaran pers NPC Indonesia yang diterima di Jakarta, Jumat.

Gara-gara angkatan keduanya didiskualifikasi, Widi pun kembali memasukkan angka 98kg pada percobaan ketiganya. Sebelum itu, perempuan 28 tahun tersebut berada di posisi ketiga dan berpeluang membawa medali perunggu karena peringkat kedua dihuni oleh lifter Venezuela Clara Sarahy Munasterio Fuentes dengan angkatan 97kg.

Barbel seberat 98kg pun berhasil diangkat Widi dengan sempurna. Namun beberapa detik kemudian, Widi dikejutkan dengan keputusan wasit yang kembali mendiskualifikasi angkatannya.

Baca Juga: Ini 26 Nama Klub yang Akan Ikuti Liga Champions UEFA 2021 2022, Mana Jagoanmu?

“Setelah angkatan ketiga itu, wasit mengangkat bendera merah yang menandakan angkatan saya tidak mulus. Dengan cepat pelatih langsung menghampiri dewan wasit untuk mempertanyakan keputusan wasit itu dan meminta untuk di-review atau diputar ulang tayangan angkatan saya untuk melihat apa kesalahan saya,” ujar Widi.

“Setelah melihat video review, akhirnya dewan wasit menyatakan bahwa angkatan saya mulus dan tangan saya tidak miring sehingga dewan wasit mengesahkan angkatan saya,” tambahnya.

Perempuan asal Bali itu pada akhirnya mengamankan medali perak setelah pesaing terdekatnya, Fuentes, gagal melakukan angkatan ketiganya seberat 99kg.

Baca Juga: Hasil Undian Piala Sudirman: Tim Badminton Indonesia Berada di Grup C Bersama Denmark

Sementara itu, medali emas pada nomor ini diraih oleh lifter China Guo Lingling dengan angkatan terberat 108kg.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terus mendukung kontingen Paralimpiade Indonesia. Terima kasih juga kepada Pak Presiden Jokowi dan Pak Menpora Zainudin Amali yang terus mendukung tim Paralimpiade Indonesia,” pungkas Widi.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler