BAGIKAN BERITA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ungkap alasan Komdis tidak beri sanksi klub yang suporternya mengibarkan bendera Palestina.
Menurut Erick Thohir FIFA sebagai induk organisasi sepakbola tertinggi dunia tidak mempermasalahkan pengibaran bendera Palestina.
Erick Thohir juga menjelaskan bahwa bendera Palestina boleh dikibarkan dalam kompetisi di bawah naungan FIFA karena merupakan bentuk dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM.
Baca Juga: Tidak Ada Pemain yang Cedera, Persib Siapkan Kekuatan Penuh Lawan Arema FC di GBLA
"FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina," ujar Erick seperti dilansir dari laman resmi PSSI.
"Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi," tambah Menteri BUMN ini.
Sementara itu, Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh juga mengatakan bahwa pengibaran bendera Palestina di stadion saat kompetisi di naungan PSSI tidak dilarang.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Liga Inggris Luton Town vs Liverpool di SCTV dan Vidio.com
Namun jika para suporter melakukan pitch invasion atau menyerbu masuk ke lapangan pihak klub akan diberi sanksi karena melanggar peraturan dan keselamatan.
"Perlu digaris bawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi setelah tragedi Kanjuruhan di mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak," paparnya.
"Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan," lanjut Ahmad Riyadh.
Baca Juga: Hadapi Arema FC di GBLA, Marc Klok Pastikan Pemain Persib Akan Tampil Trengginas untuk Raih 3 Poin
Selain itu, anggota komite eksekutif PSSI ini juga mengungkapkan bahwa organisasinya rutin menggelar kerjasama dan uji coba, bahkan menawarkan Indonesia menjadi kandang Palestina untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November 2023 ini.
"Soal komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. Seperti yang diucapkan oleh Ketum PSSI, kandang Indonesia adalah kandang Palestina juga!" pungkasnya.***