"Jadi itu menciptakan rivalitas tertentu. Kami tahu bagaimana sulitnya mengalahkan Argentina, bukan hanya sekarang tapi di masa lalu juga, dan kami tahu bagaimana sulitnya di Maracana nanti."
Copa America seharusnya digelar di Kolombia dan Argentina tapi Brazil mengambil alih di menit-menit terakhir karena pecah kerusuhan di Kolombia dan lonjakan kasus COVID-19 di Argentina.
Hal itu membuat kesal Argentina, yang ingin mengandalkan status tuan rumah setelah Brazil menyelenggarakan turnamen itu dua tahun lalu, ketika mereka mengalahkan Argentina 2-0 di semifinal lewat kepemimpinan kontroversial sang wasit yang dianggap menguntungkan tuan rumah.
Copa America juga menjadi turnamen di mana Argentina, terlebih Messi, ingin mengakhiri puasa gelar. Mereka belum pernah memenangi titel turnamen mayor sejak mengangkat trofi Copa Amerika 1993 dan Messi belum pernah membawa timnas menjadi juara.
Brazil menjadi favorit dan bukan hanya karena mereka sebagai tuan rumah dan memiliki rekor sedikit lebih baik di turnamen. Tim Samba memiliki reputasi mengalahkan Argentina.
Kedua tim pernah bertemu empat kali di final, tiga di Copa America dan satu di Piala Konfederasi pada 2005.
Brazil memenangi pertemuan dengan Argentina di final Copa America 2004 di Peru dan kemudian pada 2007 di Venezuela, di mana mereka menyerang tim yang lebih dijagokan yang membawa Messi muda untuk final internasionalnya.
Headline media sebelum Sabtu akan menyoroti pencarian Messi untuk titel pertamanya, tetapi itu juga berlaku untuk Neymar.