BAGIKAN BERITA - Atlet cabang olahraga selam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua asal Jawa Barat Dhea Nazhira Nuramalina menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, Dhea pulang ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat dengan menggunakan bus umum dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Kepulangan Dhea pun disayangkan oleh banyak pihak dan menganggap Pemprov Jabar dan Pemkab Ciamis membiarkannya.
Dhea adalah atlet selam yang berhasil menolehkan prestasi dengan meraih medali emas.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pun memberikan klarifikasinya melalui keterangan tertulis.
Email mengatakan Dhea pulang dengan menggunakan bus umum merupakan pilihan sang atlet untuk memberikan kejutan kepada keluarganya.
Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, Dhea tidak ingin menggunakan kendaraan yang sudah disediakan panitia. Sebab, Dhea tidak ingin kepulangannya disambut dengan meriah.
"Atlet kebanggaan ini memberikan keterangan bahwa ia ingin bikin surprise ke keluarganya dan tidak mau kepulangannya diramai-ramaikan oleh pemerintah setempat, sehingga memilih pulang naik kendaraan umum ketimbang yang disediakan panitia," ujar Kang Emil dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Kamis.
"Namun semua ini sudah dievaluasi kepada KONI Provinsi dan Kota/Kabupaten agar berkoordinasi dengan lebih matang, sehingga tidak menjadi salah prasangka. Tetap semangat untuk semua atlet Jawa Barat. Kemenangan sudah dekat. Insya Allah," tuturnya.
Hal tersebut terjadi usai potongan video yang beredar di media sosial, terlihat Dhea didampingi ibunya, Desi Arisandi baru tiba di Kota Ciamis, Jawa Barat sambil membawa barang bawaan. Dhea lalu mengatakan bahwa ia berangkat dari Bandung dengan menumpang bus umum.
Kemudian muncul isu bahwa Dhea tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah terkait kepulangannya seusai berlaga membela Jabar di PON Papua.
Peluang Jabar menjadi juara umum sangat terbuka lebar. Berdasarkan situs resmi KONI Jabar pada Kamis (14/10) pukul 08:00 WIB, Jabar masih memuncaki klasemen perolehan medali dengan 125 emas, 97 perak, dan 114 perunggu.
Berada di posisi kedua Jawa Timur yang sudah merangkum 106 emas, 86 perak, dan 80 perunggu. Sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat ketiga dengan perolehan medali 100 emas, 87 perak, dan 96 perunggu.***