BAGIKAN BERITA - Gara-gara tragedi Kanjuruhan yang menelan banyak korban jiwa, pelatih Persija Thomas Doll tak mau lagi bahas sepakbola lagi.
Thomas Doll mengatakan bahwa dirinya merasa sedih dan tidak mau membahas sepakbola lagi, jika permasalahan tragedi Kanjuruhan belum terselesaikan.
"Saya merasakan kesedihan yang luar biasa, karena hal seperti ini tidak boleh terjadi di sepak bola. Saya mengucapkan turut berbela sungkawa pada keluarga dan kerabat korban," kata Thomas Doll seperti dikutip dari laman resmi Persija.
"Saya akan membahas sepak bola lagi ketika semua masalah yang menyebabkan tragedi ini sudah terselsaikan," tambahnya.
Tak hanya Thomas Doll, kapten Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa juga mengucapkan rasa dukanya atas tragedi yang memilukan tersebut.
“Saya mewakili tim Persija turut berduka cita atas apa yang terjadi di Malang. Semoga semua korban mendapatkan tempat terbaik di sisinya, dan keluarga korban diberi kekuatan.
Selain itu, kiper berusia 30 tahun ini berharap kejadian yang mengerikan ini tidak terulang di masa yang akan datang.
"Saya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan, karena kami menginginkan sepak bola adalah olahraga yang bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa ada rasa takut,” ungkap Andritany Ardhiyasa.
Seperti diketahui, sebanyak 131 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Rachmat Irianto Absen dalam Tiga Sesi Latihan Persib Bandung
Korban tewas berjumlah 131 orang ini terdiri dari para suporter Arema FC dan dua anggota kepolisian.
Kerusuhan ini terjadi usai pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 di stadion Kanjuruhan Malang.
Akibat kejadian ini, Liga 1 2022-2023 dihentikan untuk sementara tanpa batas waktu yang ditentukan.***