Orang-orang yang mengikutinya pun beragam, ada anak-anak, remaja hingga orang dewasa sekalipun.
Salah seorang warga kampung Pasantren beri tanggapan mengenai tradisi bangunkan sahur di kampungnya.
"Keinginan saya ya, kalau bisa obrog-obrog juga dapat dipadukan dengan alat musik modern," harap Adi warga kampung Pasantren.
Fakta juga membuktikan bahwa, tradisi obrog-obrog di kampung Pasantren Majalengka sangat dirindukan dan cintai bagi masyarakatnya terlebih lagi bagi para perantau di luar kota Majalengka.***