Eks Nasabah BNI Syariah Mengeluh Pasca Migrasi ke BSI, Merasa Downgrade karena Menu di ATM Tak Lagi Full

- 20 Juni 2021, 14:52 WIB
Ilustrasi uang.
Ilustrasi uang. /Pixabay

BAGIKAN BERITA - Penggabungan Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) menuai kekecewaan nasabah. 

Hal ini terutama dirasakan oleh para nasabah Bank BNI Syariah setelah migrasi ke BSI. 

Chief Strategy Young Islamic Bankers (YIB) Kindy Miftah, komunitas praktisi muda perbankan syariah Indonesia, menerangkan banyaknya keluhan yang terjadi dalam proses migrasi.

Baca Juga: Cek Segera BLT BPJS Ketenagakerjaan dan Kapan Anda Harus ke Bank Terdekat hingga Kunjungi Laman Kemnaker.go.id

“Keluhan migrasi terjadi karena adanya downgrade fitur rekening yang dirasakan khususnya oleh nasabah ex BNISy. Dari pengamatan kami di medsos maupun dari kerabat dekat, kebanyakan keberatan karena menu transaksi di ATM BNI tidak lagi full menu, tidak lagi gratis transfer dari/ke rekening BNI, dan tidak lagi bisa bertransaksi di cabang BNI," terang Kindy dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu, 19 Juni 2021.

Dia menambahkan, fitur gratis rekening BSI di luar jaringan BSI hanya dapat tarik tunai di ATM Mandiri. Sedangkan, adanya saldo minimum Rp 50 ribu juga dikeluhkan. Lalu ia menuturkan bahwa, hal ini adalah resiko strategik dan risiko reputasi untuk BSI.

“Risiko strategik karena strategi migrasi hanya melingkupi operasional migrasi, namun tidak strategi produk dengan melakukan best effort guna meminimalisir perubahan fitur dan benefit," papar dia.

Baca Juga: Duka Melanda Dunia Penerbangan, Pesawat Tempur India Jatuh dan Menabrak Bank pada 3 Mei 2002

Kindy melanjutkan, kalau BSI belum dapat berintegrasi dengan sistem BNI dan BRI, BSI dapat membuat solusi sementara. Misalnya saja dengan subsidi transaksi di ATM BNI/BRI, atau pun ketika transfer ke rekening BNI/BRI.

Hal yang sama dengan Kindy, Hendro Wibowo, akademisi dan konsultan di bidang keuangan syariah menyampaikan bahwa, tim merger BSI sebaiknya mengkaji lebih dalam dari dampak migrasi yang ditimbulkan.

"Banyak online seller maupun konsumen e-commerce yang mengeluh karena sudah merasa nyaman dengan BNISy yang dimudahkan dengan banyaknya e-commerce dan toko online yang menerima rekening dan virtual account BNI, sehingga biaya transaksinya gratis. Hal ini harus dijadikan masukan perbaikan bagi tim merger BSI," imbuhnya 

Baca Juga: Segera Daftar! Pinjaman Rp100 Juta Tanpa Jaminan di Bank BRI, Mandiri dan BNI bagi UMKM Program Jokowi

Selain itu, Keluhan mengenai proses migrasi juga dirasakan langsung oleh nasabah. Misalnya Jihadul Mubarok yang sudah menjadi nasabah BNISy sejak 2012 silam serta aktif sebagai Ketua Korps Alumni Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) menyesalkan dan kurang puas terhadap perubahan fitur rekening yang terjadi akibat migrasi.

"Saya sampai terpikir memindahkan saldo ke BNI konvensional jika perbaikan fitur tidak dilakukan oleh BSI,” terangnya.

Kemudian, nasabah lain BNISy lainnya, Iman Ni’matullah, mempertimbangkan bank-bank syariah lain yang masih memberikan banyak kemudahan fasilitas.

Baca Juga: Cara Dapat BLT UMKM Rp1,2 Juta Melalui Banpres BPUM BNI jika NIK, KTP Tidak Terdaftar di Eform BRI

"Ya tentunya kan masih ada bank syariah lain yang memiliki produk yang kompetitif, misalnya gratis tarik tunai di ATM Bersama/Prima, atau gratis transfer antarbank via mobile bankingnya," kata Ni'matullah.

Sebagaimna diketahui, di era serba digital, bank syariah dituntut guna memberikan produk sekompetitif mungkin. BSI yang mana sebagai bank syariah terbesar dengan cita-citanya, menjadi bank syariah global sepatutnya turut menjadikan kepuasan setiap nasabah sebagai tolok ukur utama kesuksesan merger.*** ( Edward Panggabean/ Beritasubang.com).

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya pada tanggal 19 Juni 2021 pada portal berita Beritasubang.com yang berjudul Migrasi Rekening Bank BSM, BNI Syariah, BRI Syariah ke BSI Menuai Polemik di Tengah Nasabah

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Berita Subang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah