Salah satu yang memperoleh bantu KUR melalui koperasi ialah seorang perintis usaha kecil warung kopi bernama Yohanes Yufrik Uni dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Seiring permintaan yang semakin meningkat, Yohanes akhirnya memberanikan diri untuk meminjam KUR melalui Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Obor Mas.
Bantuan tersebut dianggap berhasil mengembangkan tempat usahanya dengan penambahan lopo-lopo (semacam saung atau rumah kecil), lalu membeli peralatan dan menambahkan menu yang dijual, serta bertambahnya tenaga kerja.
Karena ia juga membuat lopo-lopo, sebagian orang yang datang sebagai pelanggan disebut tertarik untuk memiliki lopo-lopo.
“Jadi saya tidak hanya membuka usaha makanan, juga perlahan mengembangkan ke pembuatan lopo-lopo,” ucap Yufrik.***