Jangan Panik Jika Tak Punya Modal, BRI Berikan Pinjaman hingga Rp100 Juta Tanpa Jaminan, Cukup Ikuti Cara Ini

- 10 Februari 2022, 20:35 WIB
lustrasi uang untuk modal. BRI memiliki KUR yang bisa dimanfaatkan untuk UMKM. Bisa pinjam hingga Rp100 juta tanpa tambahan jaminan.
lustrasi uang untuk modal. BRI memiliki KUR yang bisa dimanfaatkan untuk UMKM. Bisa pinjam hingga Rp100 juta tanpa tambahan jaminan. /Ahmad Taofik/Bagikanberita.pikiran-rakyat.com

BAGIKAN BERITA - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) jangan panik saat kekurangan modal usaha.

Ajukan pinjaman modal ke salah satu bank milik negara seperti Bank Mandiri, BNI hingga BRI.

Tambahan modal usaha bisa diperoleh UMKM asalkan memenuhi persyaratan dan ketentuan pemerintah.

BRI sendiri menjadi bank terbesar yang menyalurkan KUR kepada para pelaku UMKM dari tahun ke tahun.

Tambahan modal usaha mulai Rp10 juta hingga Rp100 juta bisa mudah diperoleh.

Baca Juga: Rejeki Mendebarkan hingga Rp50 Juta dari KUR BRI 2022 untuk UMKM, Begini Cara dan Syaratnya

Para pelaku UMKM bisa segera mengajukan KUR di Bank BRI baik secara online maupun datang langsung ke bank cabang ataupun unit.

Jika lolos dan di-acc pihak bank, maka akan dapat kucuran pinjaman modal usaha dari BRi yang ditransfer langsung ke rekening.

Pinjaman tersebut bisa digunakan untuk menambah modal usaha agar leih maju dan berkembang.

Baca Juga: Perlu Dicoba, Bisa Dapat Tambahan Modal Usaha dari KUR BRI, BNI atau Mandiri hingga Rp100 Juta Tanpa Jaminan

Akan tetapi, hanya pengaju yang memenuhi persyaratan saja yang akan mendapatkan pinjaman modal usaha dari Bank BRI sebagai tambahan modal usaha. 

Ada dua cara yang bisa dilakukan masyarakat dalam mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) ke Bank BRI.

Pertama, bisa melakukannya secara offline dengan datang langsung ke bank atau kantor cabang. Kedua, bisa melakukannya dengan cara online melalui website yang telah disediakan.

Baca Juga: Alami Penurunan Kesadaran karena Terpapar Covid-19, Pelatih Persija Sudirman Dirawat di Rumah Sakit

Kemudahan dalam transaksi di Bank BRI karena adanya website khusus yang dimiliki Bank BRI dalam memfasilitasi pengajuan KUR.

Simak cara dan syaratnya di artikel ini sebelum mengajukan KUR agar proses yang dikerjakan lancar.

Pelaku UMKM kini tak perlu lagi datang ke kantor cabang Bank BRI untuk mengajukan KUR.

Pasalnya, dengan website yang telah disediakan, yakni, pelaku UMKM bisa mengajukan KUR dari rumah.

Dengan demikian, masyarakat lebih dimudahkan dan lebih efisiensi waktu dalam mengembangkan usahanya.

Berikut Lima persyaratan pengajuan KUR Mikro BRI melalui platform kur.bri.co.id:

1. Individu (perorangan)

2. Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan

3. Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)

4. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit

5. Persyaratan administrasi : Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing)

Baca Juga: Ingin Kembangkan Usaha? Silahkan Cairkan Dana KUR BRI 2022 hingga Rp100 Juta, Tanpa Agunan Bunga 3 Persen

Jika berminat, begini cara mengajukan KUR Mikro di Bank BRI, hanya perlu siapkan handphone:

1. Kunjungi website kur.bri.co.id

2. Pilih "Ajukan Pinjaman"

3. Lalu, pilih “login” menggunakan alamat email dan masukkan kata sandi apabila sudah memiliki akun. Jika belum memiliki akun, calon nasabah bisa memilih "Daftar"

4. Calon nasabah diharapkan terlebih dahulu membaca pernyataan yang diberikan oleh BRI dan klik "Setuju"

5. Isi formulir pengajuan yang diberikan oleh BRI secara online seperti tentang profil calon nasabah, profil usaha, unggah dokumen, dan data pengajuan.

6. Jika data lengkap dan benar, nasabah akan dipanggil dan diwawancarai oleh pihak bank.

Untuk kategori KUR Mikro, Bank BRI memberikan pinjaman hingga Rp100 juta tanpa jaminan tambahan dengan bunga 3 persen. 

Nilai ini meningkat dari semula hanya Rp50 juta karena adanya instruksi pemerintah yang menginginkan UMKM bisa lebih berkembang. 

Baca Juga: Mau Dapat Modal Usaha hingga Rp500 Juta dari KUR Mandiri? Simak Syarat dan Ketentuannya Disini

Pemerintah sendiri menggelontorkan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp373,17 triliun di tahun 2022 ini. 

Sementara Bank BRI menjadi bank yang mendapatkan alokasi paling besar, yakni mencapai 260 triliun. 

Dengan alokasi sebesar itu, masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kesempatan besar dapat pinjaman dari bank BRI.

Penambahan plafon KUR ini diyakini bisa mendongkrak  pertumbuhan ekonomi nasional yang ditopang oleh sektor UMKM.

Selain itu, pemerintah juga tetap menyalurkan subsidi bunga KUR yakni hanya 3 persen hingga Juni 2022.

Baca Juga: Jangan Bimbang dan Ragu, Rejeki Rp50 Juta dari KUR BRI 2022 Bisa Cair, Begini Syarat dan Cara Pengajuannya

Bunga rendah ditujukan agar para pelaku UMKM mau mengajukan KUR dan mendapatkan akses pemabiayaan. Apalagi, KUR yang diberikan oleh pihak bank tidak mensyaratkan debitur untuk menyerahkan jaminan tambahan.

Sebab, UMKM diyakini menjadi sektor yang dapat membangkitkan perekonomian Indonesia yang melambat akibat pandemi covid-19

Sementara limit pinjaman KUR dari maksimal Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Hal ini untuk memacu UMKM agar bisa cepat tumbuh dan berkembang.

Melansir kur.ekon.go.id, program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM. Program KUR secara resmi diluncurkan pada tanggal 5 November 2007.

Pembiayaan yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan Penyalur KUR.

Dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja serta investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible namun belum bankable.

Baca Juga: Uang hingga Rp50 Juta Langsung Ditransfer ke Rekening, Pengajuan KUR Mikro Mandiri Bisa Tanpa Jaminan Tambahan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap BRI mampu memenuhi target 30 persen porsi penyaluran kredit perbankan bagi UMKM pada 2024.

“Yang penting adalah agregatnya. Silakan Kementerian BUMN yang mengatur, dana kredit sudah dimiliki oleh BRI yang menguasai 80 persen, bisa di share dengan BUMN lain juga mungkin dengan sektor lain di Himbara maupun Perbanas,” kata Menko Airlangga dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022 yang disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis.

Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menargetkan penyaluran kredit untuk sektor UMKM sebesar Rp1.800 triliun pada 2024, namun target tersebut tidak untuk masing-masing perbankan karena tidak semua perbankan fokus pada penyaluran kredit UMKM.

“Nah sekarang rata-rata Rp1.200 triliun dan untuk KUR sebetulnya hanya Rp372 triliun sehingga tentu masih ada delta yang cukup besar dan bisa diisi untuk pemberdayaan usaha kecil dan menengah,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung, bisa digunakan BRI untuk dilanjutkan dengan penyaluran kredit super mikro termasuk melalui PNM untuk mendorong inklusi keuangan.

Baca Juga: Langsung Ditransfer ke Rekening, KUR Mandiri Bisa Cair hingga Rp50 Juta Tanpa Jaminan Tambahan, Siapkan E-KTP

“Ini kita bisa mendorong financial inclusion. Dukungan UMKM terus dorong dan tentu kita melihat bahwa BRI adalah salah satu yang memberikan loan besar pada sektor usaha kecil dan menengah,” tutur dia.

Lebih lanjut Airlangga menuturkan bahwa kinerja perekonomian terus membaik. Dilihat dari indikator di sisi perbankan dana pihak ketiga dan jumlah kredit perbankan tumbuh masing-masing 12,2 persen dan 5,2 persen serta NPL yang naik 3 persen.

Untuk penanganan dari sisi kesehatan, pemerintah meningkatkan level PPKM menjadi level 3 terutama di provinsi Jawa untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp452 triliun yang difokuskan pada pemulihan perekonomian dan penanganan COVID-19.

“Omicron ini dari segi grafik akan lebih cepat tetapi dari segi bandwidth atau amplitudonya lebih sempit ini yang tentu kita harapkan, puncak pada bulan Februari dan berharap di bulan Maret akan mulai landai,” kata Airlangga.

Baca Juga: Tanpa Jaminan Apapun, Dapatkan Bantuan Modal Usaha hingga Rp25 Juta dari PNM Mekaar Plus, Siapkan Syarat E-KTP

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan pelaku UMKM sudah mulai “reborn” atau kembali pulih dari dampak krisis ekonomi yang terjadi pada 2020 akibat pandemi COVID-19.

“Saya kira sekarang yang menggerakkan ekonomi nasional adalah UMKM, indikatornya sekarang kredit perbankan yang jalan itu untuk UMKM. Ini indikasi UMKM sudah mulai Reborn,” kata Teten dalam program Antara Ngobrol Bareng dalam aliran langsung di akun resmi Instagram Antaranews Rabu 12 Januari 2022.

Menkop UKM mengatakan kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan sebanyak Rp285 triliun dari sebelumnya Rp190 triliun pada 2021 terserap dengan baik oleh UMKM.

Teten juga mengemukakan hasil survei terakhir yang menyebutkan bahwa saat ini penurunan omset dari pelaku UMKM yang menjual produk atau jasanya secara luring semakin mengecil menjadi 30 persen, dibandingkan sebelumnya sempat turun hingga 80 persen dibandingkan omzet sebelum pandemi COVID-19.

Dia menerangkan bahwa pemerintah berupaya membangun fondasi dan ekosistem untuk UMKM selama dua tahun pandemi berlangsung. Sehingga pada tahun 2022 ini diharapkan UMKM bisa memanfaatkan pondasi dan ekosistem yang telah disediakan oleh pemerintah untuk mengembangkan bisnisnya.

"Kita optimis dua tahun lalu selama pandemi Kita manfaatkan untuk memperbaiki fondasi, memperbaiki ekosistem, untuk pengembangan UMKM dan koperasi. Kita sudah perkuat dalam Undang-Undang Cipta Kerja baik akses pembiayaan, akses ke pengembangan usahanya, akses pasar dan lain sebagainya termasuk juga kemudahan perizinan," kata Teten.

Baca Juga: Agar Tidak Ditolak Bank, Cara Benar Pengajuan KUR Mandiri, Pinjaman hingga Rp50 Juta Tanpa Jaminan Tambahan

Teten mengungkapkan bahwa UMKM Indonesia cukup tangguh dalam menghadapi pandemi karena bisa bisa beradaptasi dalam situasi krisis dan pandemi, yaitu beralih ke digital untuk terus bertahan.

Bahkan Menkop UKM menyebut bahwa tak ada satu pun pelaku UMKM di Indonesia yang berniat untuk menutup usahanya meski bisnisnya terhantam oleh krisis ekonomi akibat pandemi.

"Ini daya tahan UMKM-nya luar biasa, punya kemampuan untuk adaptasi, fleksibilitas bisnis untuk menyesuaikan dengan keadaan market pada umumnya," kata Teten.

Pemerintah, kata Teten, akan terus berupaya mendorong UMKM Indonesia bisa berkembang semakin besar dan berperan ke dalam perputaran ekonomi nasional. Pemerintah akan mengupayakan penyaluran perkreditan perbankan 30 persennya kepada UMKM. Selain itu, pemerintah juga terus memfasilitasi pembiayaan bagi UMKM dengan penyediaan bunga rendah dan peningkatan anggaran yang disalurkan untuk KUR pada UMKM.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x