“Akurasi PCR bisa sampai 95%, sedangkan antigen ini akan ada miss 10 – 15%,” imbuhnya.
Baca Juga: Mesra Sepanjang Masa, Aldebaran Peluk Andin dari Belakang di Ikatan Cinta
Lantas, mengapa pemerintah mewajibkan tes antigen untuk masyarakat yang akan bepergian? Ada beberapa pertimbangan jika dilihat dari sisi keterjangkauan dan efisiensi pengujian.
Basti menjelaskan, belum semua daerah ataupun masyarakat bisa mendapatkan akses tes PCR. Pengujian sampel PCR juga belum merata bisa dilakukan di semua laboratorium. Pengujian sampel memerlukan laboratorium khusus dan fasilitas yang lengkap serta tenaga ahli.
“Lab sendiri punya kapasitas maksimal pemeriksaan. Jika banyak, hasilnya bisa keluar 2 – 3 hari,” kata Basti.
Baca Juga: Mesra Sepanjang Masa, Aldebaran Peluk Andin dari Belakang di Ikatan Cinta
Antigen relatif lebih mudah pemeriksaannya. Pengujian relatif tidak membutuhkan sarana prasarana yang lengkap walau tetap memerlukan persyaratan yang wajib dipenuhi. Sampel bisa diuji di tempat terbuka tanpa harus dikerjakan di dalam laboratorium.
Hasil dari tes antigen juga terbilang cepat, bergantung pada reagennya. Hal ini yang menjadikan tes ini relatif lebih mudah diakses banyak orang.
Walau terbilang lebih mudah, akademisi tetap menyarankan bahwa tes PCR merupakan upaya terbaik jika dilihat dari tingkat akurasinya. WHO sendiri memberikan pilihan untuk menetapkan tes antigen jika di suatu wilayah memiliki kesulitan dalam mengakses tes PCR.
Baca Juga: Terbongkar, Aldebaran Akhirnya Bikin Mama Sarah Jujur ke Ibu Panti, Elsa Terpedaya di Ikatan Cinta