Petani Bandung Barat Ramai Tanam Talas Beneng untuk Ekspor ke Australia dan Belanda

5 Oktober 2020, 11:31 WIB
Sekrang warga menunjukkan Talas Beneng. /Arenatani.com/

BAGIKAN BERITA - Para Petani di Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat mulai beralih bercocok tanam ke Talas Beneng. 

Hal ini lantaran permintaan pasar Australia dan Belanda untuk talas beneng cukup tinggi. 

Dikabarkan, daun talas beneng digunakan untuk bahan baku pembuatan rokok di Australia. 

Baca Juga: Sinopsis Bawang Putih Berkulit Merah Episode 172 Malam Ini 5 Oktober, Bayu Meminta Dennis Menjauh D

Oleh sebab itu, para petani di Bandung Barat heboh dan beramai-ramai menanan tanaman ini. 

Salah seorang petani di Batulayang, Beben mengatakan, dirinya tertarik menanam talas beneng karena pangsa pasarnya menjanjikan. Terutama untuk ekspor ke Australia dan Belanda yang masih terbuka lebar.

"Australia butuh daun talas beneng dalam jumlah yang sangat besar. Mereka butuh sampai 300 ton per pekan ," kata Beben petani asal Kampung Pasir Nangka, RT 002/RW 015,Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Ahad 4 Oktober 2020.

Daun talas beneng oleh perusahaan di Australia dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Kelebihannya tidak mengandung nikotin sehingga lebih aman digunakan.

Baca Juga: J-Hope BTS Bocorkan Konsep Konser Online Map of the Soul ON: E

"Lain halnya dengan Belanda, negara ini butuh batangnya. Permintaannya juga cukup banyak yang sampai sekarang belum mampu dipenuhi petani di Indonesia," ujarnya sebagaimana diberitakan Galamedia dalam artikel berjudul Diincar Australia dan Belanda, Petani Cililin Bandung Barat Heboh Tanam Talas Beneng

Kebutuhan talas beneng sebagian besar masih dipasok petani dari Banten. Namun belum mampu memenuhi kebutuhan ekspor ke Australia.

"Banten baru bisa ekspor sebanyak 50 ton. Kebetulan di Bandung Barat lahannya masih sangat luas untuk budidaya talas beneng, sehingga bisa memenuhi permintaan Australia " ungkapnya.

Hasil konsultasi dengan petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Beben kemudian mencoba menanam talas beneng di lahan miliknya. Tahap awal ditanam pada lahan seluas 1 hektare.

Baca Juga: Sinopsis Chandragupta Maurya Episode 20 Hari Ini Senin 5 Oktober, Moora Khawatir Pertanyaan Arjun

"Agustus lalu sudah mulai ditanam. Untuk daunnya tiga bulan sudah bisa dipanen, sementara batangnya baru dapat dipanen setelah delapan bulan. Harga jualnya sekitar Rp 4.000 per kilogram," kata Beben.

Talas beneng memiliki tinggi sekitar 2 meter dengan bobot bisa mencapai 50 kilogram. Pemeliharaannya relatif mudah dan biayanya mudah.

"Tidak sulit memelihara talas beneng dan tidak perlu mengeluarkan ongkos yang mahal. Pokoknya murah," tukasnya.*** (Dicky Mawardi/Galamedia)

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler