Kenali Gangguan Irama Jantung, Jika Tidak Ingin Kena Stroke

- 7 Oktober 2021, 19:05 WIB
Ilustrasi penyakit stroke
Ilustrasi penyakit stroke /pixabay/posteriori/

BAGIKAN BERITA-Meskipun tidak mematikan seperti serangan jantung, gangguan Irama jantung atau aritmia yakni atrial fibrillation ternyata  bisa menyebabkan stroke.

Hal tersebut dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Sony Hilal Wicaksono, Sp.JP(K)-FIHA, FAsCC kondisi itu terjadi saat ruang jantung di bagian atas dan di bagian bawah tidak berkoordinasi dengan baik, sehingga menyebabkan jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau bahkan tidak beraturan.

"gangguan Irama jantung bisa tidak teratur dan juga bisa teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat). Irama jantung dikatakan normal jika denyutnya teratur dengan laju 40-110 kali per menit," kata dia dalam siaran pers RSUI, Kamis.

Baca Juga: Kenali Gejala Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Nyeri Dada Akibat Jantung

Lebih lanjut Irma mengatakan, mereka dengan gangguan Irama jantung biasanya mengalami sejumlah gejala seperti muncul rasa berdebar, sesak, lemas, pusing, bahkan bisa saja pingsan.

Untuk menghindari terjadinya atrial fibrillation pemeriksaan nadi mandiri menggunakan jari menjadi rekomendasi dokter.

Meskipun begitu, tidak semua orang terlatih melakukannya, sehingga mereka disarankan datang ke rumah sakit untuk melakukan check-up EKG 12 lead.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Hindari Resiko Penyakit Jantung, Nomor 5 Paling Sulit Dihindari

Hal tersebut karena kemampuan bantuan hidup dasar sangat dibutuhkan apabila ada orang-orang di sekitar Anda yang mengalami gejala ini.

Beberapa langkah bantuan ini bisa disingkat dengan "DRSABCD", yang merupakan akronim dari Danger atau cek terlebih dahulu bahaya di sekitar, Response atau cek respon orang yang pingsan, Send for help salah satunya menghubungi ambulans, Airway yakni membebaskan jalan napas, Breathing atau cek pernapasan, CPR apabila tidak ada pergerakan napas dan Defibrillation dipasang sesegera mungkin jika tersedia sembari menunggu ambulans datang.

Penyebab gangguan irama jantung antara lain akibat faktor genetik, sinyal elektrik jantung tidak normal, dan perubahan jaringan jantung normal.

Ternyata angka kejadian stroke iskemik pada pasien aritmia lebih tinggi lima kali lipat. Hubungan aritmia dan stroke diawali dari adanya gangguan kontraksi jantung, sehingga membuat aliran darah menjadi tertahan.

Baca Juga: Penyakit Jantung Kini Menyerang Usia Muda, Begini Pencegahannya

Hal tersebut karena Aliran darah yang tertahan akan membentuk gumpalan (tromboemboli), yang dapat terbawa ke otak, menyumbat pembuluh darah di otak yang akhirnya menyebabkan stroke.

Stroke sendiri juga dapat memicu terjadinya aritmia. Rakhmad kemudian mengatakan, kerusakan pada jaringan otak mempengaruhi sistem saraf autonom pada tubuh yang mengatur irama dan laju jantung.

Kematian sel otak juga dapat merangsang respon peradangan umum tubuh yang memicu aritmia.

"Aritmia ditemukan lebih banyak pada stroke yang melibatkan otak sisi kanan dan area insula pada otak," tutur Rakhmad Hidayat.

Ada sejumlah cara untuk membantu pasien artimia terhindar dari stroke antara lain melakukan gaya hidup sehat seperti tidak merokok, menghindari konsumsi minuman beralkohol, makanan yang berlemak dan mengandung natrium tinggi.

Baca Juga: Ini Resep, Cara dan Manfaat Jus Pakcoy Madu yang Baik untuk Kesehatan Tubuh Kamu

Mereka juga disarankan melakukan olahraga rutin, mengontrol tekanan darah dan gula darah, menjaga berat badan agar ideal, serta rutin meminum obat yang diresepkan oleh dokter.

Beberapa obat yang mungkin diresepkan dapat termasuk untuk memperbaiki irama dan laju jantung misalnya obat laju jantung, irama jantung (digoksin), atau obat yang mencegah penggumpalan darah yaitu obat pengencer darah (aspirin atau warfarin)

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RSUI, dr. Hermawan, Sp.JP(K)-FIHA mengatakan, pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular khususnya stroke iskemik (thrombo-embolic stroke) membutuhkan pemantauan irama jantung secara berkesinambungan.

Baca Juga: Jangan ke Rentenir, Kalau Butuh Pinjaman Modal hingga Rp25 Juta Bisa ke PNM Mekaar Plus

Namun, irama ini seringkali tidak terdeteksi melalui pemeriksaan sesaat atau bahkan dengan modalitas yang ada saat ini karena memiliki keterbatasan waktu rekam, harga yang mahal, serta tindakan yang invasif.

Oleh karena itu, pemantauan kesehatan jarak jauh atau tele-health monitoring menggunakan alat yang terpasang (handheld device) berbasis Internet of Things (IoT) dikatakan dapat menjadi alternatif melawan keterbatasan ini.

"Mungkin dapat menjadi alternatif jangka panjang yang tidak terbatas (indefinite) dalam mendeteksi adanya gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium yang telah diketahui meningkatkan risiko stroke iskemik hingga empat kali lipat," tutur Hermawan.

Tidak hanya itu, pemanfaatan tele-health monitoring juga bisa diterapkan pada atlet dengan latihan fisik berat. Kondisi tersebut berhubungan dengan risiko terjadinya serangan jantung serta gangguan irama jantung mendadak dan berbahaya sehingga dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: 5 Manfaat Bahan Makanan yang Bantu Cegah Kolesterol Tinggi, Salah Satunya Bawang Putih

Menurut Hermawan, di era pandemi COVID-19 dan kemajuan teknologi saat ini telemedisin menjadi suatu keniscayaan. Fasilitas ini meningkatkan ketepatan dan kecepatan proses diagnosis dan konsultasi medis dan fasilitas kesehatan lainnya pada area dimana terdapat kekurangan tenaga kesehatan dengan kualifikasi khusus.

Kendati begitu, dia menegaskan bahwa fasilitas itu tidak bertujuan untuk menggantikan praktik klinis yang sudah ada, melainkan untuk membantu pasien melakukan deteksi dini, meningkatkan kewaspadaan, memantau kesehatan dan pengobatan secara mandiri, serta membantu dokter dalam memberikan keputusan klinis terbaik untuk tindakan yang lebih lanjut.

"Telemedisin dan tele-health monitoring tidak boleh menjadi modalitas tunggal yang diandalkan dalam pengambilan keputusan klinis pentinng, " pungkasnya. 

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x