Saat festival, ada sekitar 56 stan terbangun di depan rumah warga. Makanan utama adalah ulat sagu mentah maupun yang sudah diolah.
Ada juga sagu bakar, papeda panas, papeda bungkus, gabus bakar, merah goreng sambal, dan berbagai makanan maupun minuman lain.
Ulat sagu sudah jadi makanan warga turun temurun. Ulat sagu ada di batang sagu yang membusuk. Untuk mendapatkan ulat sagu, sagu siap panen ditebang.
Sisi luar, dibuat lubang-lubang. kumbang hitam jenis kelapa merah (Rhynchopnorus ferrugenesis) akan masuk ke batang sagu, makan dan bertelur.
Telur-telur lalu menetaskan jadi larva
Larva ini yang disebut sebagai ulat sagu. Ulat sagu diambil sebelum tumbuh jadi kumbang.
Selain konsumsi sendiri, warga juga mengambil untuk dijual. Perlu lebih tiga bulan sejak sagu ditebang hingga ulat sagu bisa panen.
Pengolahan ulat sagu sangat sederhana. Ulat diambil lalu bersihkan, kemudian rebus atau bakar dengan cukup menaburi garam.