Genap Berusia 18 Tahun, Bunga Bangsa Rilis Single ke-3 Berjudul Rurah

- 1 Juni 2023, 17:00 WIB
Bunga Bangsa (tengah) merilis Single Ketiga Berjudul Rurah (Rusak).
Bunga Bangsa (tengah) merilis Single Ketiga Berjudul Rurah (Rusak). /Ahmad Taofik /Bagikanberita.com

”Seringkali kita menemukan banyak Netizen yang tanpa ragu menggerakan jarinya untuk menebar kebencian melalui Platform Media Sosial. Tidak sedikit pula banyak orang ‘besar’ yang ingin semakin ‘besar’ dengan cara menyetir serta menyamakan persepsi pola pikir manusia melalui berbagai media Digital,” ucap Bunga Bangsa.

Baca Juga: Edisi Libur Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023, Kumpulan Kode Promo Gojek dan Grab untuk Jalan-Jalan dan Belanja

Sehingga, kata dia, semakin hari keburukan sudah dianggap menjadi hal yang “Lumrah” untuk dilakukan. Manusia mulai saling berebut kebenaran, saling menyalahkan jika sesuatu tidak sesuai dengan keinginannya, dan saling mencaci hanya untuk sebuah eksistensi.

Jika hal ini terus terjadi dan dibiarkan terus menjalar, maka Rusaklah Semua Hukum Alam. Dalam Musik Video Rurah, Bunga mengilustrasikan dirinya menjadi 3 karakter yang berbeda. Menjadi “Ratu Ideologi Sampah”, “Pemberontak” dan “Rakyat Jelata”.

“Ratu Ideologi Sampah” menjadi simbol metafora dari “Ideologi Sampah” (negatif) sebagai bentuk kekuasaan, ketidakpedulian, rasa angkuh terhadap apapun dan egosentris manusia yang selalu haus akan sanjungan dan pujian.

Pemberontak menjadi simbol kebebasan dan idealisme positif yang melakukan perlawanan terhadap “ideologi sampah”. Rakyat adalah simbol metafora dari kepolosan setiap insan yang menjadi korban keegoisan manusia berideologi sampah.

Baca Juga: Jadwal Acara TV SCTV Kamis 1 Juni 2023, Simak FTV, Bidadari Surgamu, Tajwid Cinta, Takdir Cinta Yang Kupilih

Sebagai Musisi muda yang memiliki visi untuk melestarikan budaya Indonesia, komposisi Lagu Rurah merupakan cross culture dari musik Gamelan Banyuwangi dan Ritme Latin Percussion. Dalam karya ini, Bunga berkolaborasi dengan Komunitas Musik Tradisional Banyuwangi dan Komunitas Perkusi USBP (United States of Bandung Percussion).

Menampilkan sesuatu yang berbeda dari karya yang sebelumnya, Bunga tidak lagi bermain Drum Set, melainkan bermain perkusi menggunakan ragam barang yang sudah tidak terpakai (sampah). 

Kendati demikian Bunga tetap meramu Komposisinya dalam balutan khas musik Progressive yang memiliki multi birama serta sinkopasi yang unik dalam karyanya. Rudimental Drag serta Flam tersusun menarik melengkapi aksentuasi ritmik sesuai dengan kebutuhan Komposisi dan Karakter karyanya. Susunan Notasi Tradisional pun dipikirkan secara apik oleh seluruh tim gamelan dan sindennya.

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x