Haruka Nakagawa dan Shania Junianatha Eks. JKT48 Sedih JKT48 Kesulitan dan Terancam Bubar

- 11 November 2020, 16:59 WIB
Mantan member JKT48 Haruka Nakagawa (paling kanan) bersama member JKT48 lainnya saat liburan di Kawah Putih Bandung.
Mantan member JKT48 Haruka Nakagawa (paling kanan) bersama member JKT48 lainnya saat liburan di Kawah Putih Bandung. /Twitter /@haruka_NKGW10

BAGIKAN BERITA - Grup Idol JKT48 menyatakan diri tengah dalam keadaan sulit akibat pandemi Covid-19. 

Internal JKT48 akan melakukan pemangkasan member dan staf guna mempertahankan JKT48. 

Jika tidak, maka lambat laun JKT48 bisa bubar karena sudah tidak sanggup bertahan menanggung biaya yang terus membengkak. 

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Hari Ini Rabu, 11 November 2020, Positif Corona Tembus 448.118 Jiwa

Menanggapi kondisi sulit tersebut, mantan member Haruka Nakagawa mengaku sangat sedih. 

"Pengumuman ini siapa yang Gak sedih??? Member, staff, fans, semua pasti sedih... tapi kita mau Gak mau harus jalan ke depan, meskipun jalan ini sangat sulit tapi aku yakin pasti bisa lewatin semua ini. Sekarang kita 'hanya lihat ke depan'," ucap Haruka, Rabu 11 November 2020. 

Dia hanya bisa memberikan semangat untuk para member JKT48 yang kini masih bertahan. 

"Semua orang kena pandemi , JKT48 pun kena juga... itu bukan salah siapa2. Aku cuma bisa ngomong, semua tetap semangat!! Percaya aja semoga semua ini terbaik buat kedepan rumah aku tetap di theater JKT48," ucap Haruka. 

Baca Juga: Mengejutkan, Habib Rizieq Shihab Ucapkan Terima Kasih ke Mahfud MD, HRS : Kita Bukan Musuh Negara

Member yang ditransfer dari AKB48 Jepang ini mengaku keluarganya di Indonesia adalah JKT48. 

"Aku dimana pun tetap bantu JKT48!! Kenapa? Karena aku sayang banget sama JKT48 dan keluarga aku di Indonesia adalah JKT48," ucap Haruka. 

Sementara itu, mantan member lainnya, Shania Junianatha juga merasakan kesedihan mendengar pengumuman JKT48 terancam bubar. 

"Denger cerita orang2 selama masa pandemi tuh beneran sedih. Denger kabar rumah aku dulu kena imbas jg, jadi mellow banget. Bener2 jadi sadar ya di tempat kita sekarang berpijak tuh bener2 harus lakuin yang terbaik, krn kita gatau hari esok akan seperti apa," imbuh ucapnya. 

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Alasan Gatot Tidak Hadiri Penganugerahan Bintang Mahaputera di Istana

Diberitakan sebelumnya, General Manajer Theater JKT48 Melody Nurramdhani membuat pengumuman di Youtube, Selasa 10 November 2020 kemarin. 

Mantan Kapten JKT48 itu mengatakan, saat ini JKT48 tengah mengalami kesulitan finansial akibat pandemi Covid-19. 

Sejak Maret 2020, JKT48 sudah sangat sulit menggelar pertunjukan, dan ini berimbas pada kondisi keuangan di internal. 

"Pada hari ini, ada sebuah pengumuman penting mengenai JKT48 yang harus disampaikan. Oleh karena efek pandemi covid-19 di Indonesia kegiatan JKT48 jadi sulit dijalankan sejak akhir Bulan Maret," ucap Melody mengawali pengumumannya. 

Baca Juga: Seperti Tom and Jerry, V dan Jimin BTS Suka Saling Jail di Setiap Momentum

Dia melanjutkan, akibat pandemi pertunjukan theater sempat dihentikan, handshake event dibatalkan dan banyak lagi hal yang membuat kegiatan JKT48 jadi sangat terbatas.

"Saat ini kami menemukan cara untuk tetap melanjutkan kegiatan, yaitu melalui live streaming pertunjukan JKT48 theater dan video call with JKT48," ungkap Melody.

Dia menambahkan, saat ini JKT48 memiliki sekitar 70 orang member termasuk siswi akademi dan kurang lebih 50 orang staff yang terus bekerja dan berusaha setiap harinya agar JKT48 bisa memberikan energi positif kepada semua orang di Indonesia.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Alasan Gatot Tidak Hadiri Penganugerahan Bintang Mahaputera di Istana

Menurut dia, sampai Bulan November ini, JKT48 telah melakukan semua hal yang bisa dilakukan agar tetap bertahan hidup. 

"Akan tetapi sejujurnya dengan dihentikannya pertunjukan teater, handshake dan konser, kami merasa bahwa tujuan sebenarnya dari JKT48 tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Walaupun semuanya telah berusaha dengan sekuat tenaga, faktanya secara bisnis, grup ini mengalami kerugian yang sangat menyakitkan, sehingga kami ada di posisi yang sangat-sangat sulit untuk terus beroperasi," ucap Melody.

Dia menambahkan, beberapa bulan terakhir, tim manajemen dan para stakeholder terus menerus berdiskusi tentang masa depan JKT48. 

Baca Juga: Lirik Lagu Mago GFRIEND, Tinggalkan Kesan Remaja

"Apakah sudah benar-benar tidak ada cara lain bagi JKT48 selain untuk bubar? Apakah JKT48 yang telah bertahan selama 9 tahun harus berhenti sampai di sini? Apakah grup yang telah didukung oleh banyak orang harus selesai di sini?" tuturnya.

"Saat ini, hal yang harus kami sampaikan pada fans adalah dalam keadaan ini sebenarnya JKT48 sudah tidak bisa lagi melanjutkan aktivitas dan harus berhenti. Di tengah tekanan tersebut, kami terus-menerus berpikir tentang arti keberadaan grup ini. Pada akhirnya kami sampai kembali pada kesimpulan bahwa kami ada untuk memberikan energi dan semangat untuk orang-orang di Indonesia," ungkap Melody.

Dia juga mengatakan, justru karena di masa pandemi seperti sekarang ini lah JKT48 harus menjadi keberadaan yang bisa memberikan energi dan semangat agar orang-orang dapat mengangkat kepala dari keterpurukan dan berjuang untuk masa depan. 

Baca Juga: Putus dengan Jihyo TWICE, Kang Daniel Akan Live Kelas Memasak, Danity Harus Catat Tanggalnya

"Setelah berdiskusi secara terus-menerus, hanya ada 1 cara agar JKT48 bisa bertahan. Cara itu adalah pengurangan jumlah member dan staff JKT48 agar grup ini tidak bubar hanya itu satu-satunya cara. Kami memutuskan untuk melakukan perubahan skala besar atau restrukturisasi dalam grup ini. Dan ini adalaah keputusan yang sangat berat, tapi kami sudah tidak punya pilihan lagi selain membangun semuanya dari awal. Mengenai member dan rencana selanjutnya terkait hal ini akan kami umumkan lebih lanjut," ucap Mantan Kapten JKT48 tersebut. ***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah