5 Tips Untuk menguatkan Iman Seseorang Ketika Ditimpa, Musibah, Nomor 3 Paling Penting

26 Desember 2020, 10:12 WIB
Ilustrasi bencana alam banjir/ Pixabay /

BAGIKAN BERITA - Sepanjang tahun 2020, Indonesia sering dilanda bencana alam. Sejumlah gempa bumi, banjir, longsor, letusan gunung api, hingga pandemi COVID-19 yang entah kapan berakhir.

Secara umum, tren bencana meningkat selama satu dekade terakhir, dan didominasi oleh bencana banjir dan longsor.

Meski demikian, bencana paling mematikan disebabkan oleh COVID-19 yang sampai berita ini diturunkan telah memakan korban jiwa sebesar 20.847 orang.

Baca Juga: Kisah Martunis: Dari Berjuang Melawan Tsunami Aceh sampai Lelang Jersey Pemberian Cristiano Ronaldo

Sesungguhnya terdapat tiga macam artian bencana bagi seseorang. Pertama adalah bala', ini adalah ujian yang mengangkat derajat seseorang jika ia mampu melewatinya dengan baik, penuh kesadaran, keikhlasan, dan tawakkal.

Bala' memperkuat keimanan dan memperkokoh ketaatan seorang hamba. Bahkan, bala' juga menjadi media peleburan dosa bagi hamba yang mampu menjalaninya dengan baik dan penuh kesabaran.

Kedua, bencana juga diartikan sebagai hukuman atau iqob, jika manusia melampaui batas dengan melanggar aturan Tuhan.

Baca Juga: Jadwal Acara MNC TV Hari Ini Sabtu 26 Desember, Saksikan Ipin dan Upin, Blockbuster Rhoma Irama

Contohnya, manakala manusia mengeksploitasi sumber daya alam sehingga merusaknya dan mengganggu keseimbangan alam.

Ketiga adalah pembinasaan atau azab. Bencana ini adalah apa yang terjadi pada umat terdahulu yang menolak ajakan para nabi untuk bertauhid kepada Allah SWT.

Manakala para nabi itu menyerukan keimanan, suatu kaum justru kian asyik tenggelam dalam kekufuran. Sebagai respons dari ketidakpatuhan secara berkesinambungan tersebut, maka Allah mengirimkan musibah yang membinasakan suatu kaum.

Setelah menyimak uraian di atas, maka kita hendaknya tidak serta merta menyangkut pautkan suatu bencana dengan azab. Sebab, bisa jadi musibah tersebut adalah bala' yang menguji keimanan seseorang. Terhadap musibah jenis ini, seorang muslim harus sabar dan ikhlas.

Baca Juga: Kapal Onrust Belanda Ditenggelamkan Laskar Pangeran Antasari dalam Perang Banjar pada 26 Desember

Sementara itu, musibah yang turun sebagai hukuman (iqob) menjadi suatu peringatan. Bila mana manusia menyadari kesalahannya, beristighfar, bertaubat, dan kembali kepada aturan-aturan Allah, maka akan diangkat musibah tersebut dan mengangkat derajat mereka.

Namun, jika musibah tersebut tidak kunjung membuat manusia sadar, maka akan diturunkan musibah lagi hingga hari pembalasan dan menjadi azab untuk kaum tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang patut dilakukan dalam rangka menguatkan iman seseorang ketika ditimpa musibah atau malapetaka yang dirangkum dari berbagai sumber diantaranya:

1. Berbaik sangka kepada Allah

“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah 2: 216).

Baca Juga: Kapal Onrust Belanda Ditenggelamkan Laskar Pangeran Antasari dalam Perang Banjar pada 26 Desember

2. Bersabar

Jika Kubebankan kemalangan untuk salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian dia menerimanya dengan sabar yang sempurna, aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amal baginya.” (Hadis Qudsi Riwayat Al Qudha’i, Dailami, dan Tirmidzi).

3. Banyak bersyukur kepada Allah swt.

Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman kepada para malaikat, “Jika Aku menguji salah seorang hambak-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

Baca Juga: 5 Mobil Super Mewah Aldebaran di Ikatan Cinta, Harga Mencapai Miliaran

4. Memperbanyak istighfar dan menghisab diri

Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S. Asy-Syuuraa 42: 30)

5. Tawakal kepada Allah swt.

Sungguh menakjubkan bagi seorang mukmin! Tidak ada suatu takdir Allah tentang sesuatu melainkan selalu baik baginya. Bila dia ditimpa oleh suatu kemadharatan, dia pun bersabar dan perkara tersebut baik baginya.

Dan, bila dia dianugerahkan suatu kesenangan, dia pun bersyukur dan perkara tersebut baik baginya. Dan, perkara itu tidak diperuntukkan kepada seseorang pun melainkan hanya bagi orang mukmin.” (H.R. Bukhari Muslim). ***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler