Inilah 3 Transaksi Utang Piutang yang Bisa Menjadi Pengumpul Pahala Ibadah

8 Januari 2021, 13:43 WIB
Ilustrasi tiga transaksi utang piutang yang bisa menjadi pengumpul pahala*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Di dunia ini, setiap orang pasti ingin terbebas dari hutang. Meski demikian, hampir semua orang memilikinya, dari yang jumlahnya hanya puluhan ribu hingga milyaran.

Bukan hanya yang jelas-jelas dikategorikan masyarakat miskin yang tinggal di rumah-rumah petak, para konglomerat yang memiliki beberapa perusahaan pun memilikinya, meski memang kondisi dan peruntukannya berbeda. Utang tetap saja  utang.

Bukan hanya negara miskin yang tengah dilanda berbagai krisis, negara adikuasa pun tidak kalah kalah besar utangnya sehingga harus menyediakan sekian banyak anggaran untuk membayar cicilan (utang) tiap tahunnya.

Baca Juga: 9 Kesalahan Komunikasi yang Harus Dihindari Suami Istri dalam Berumah Tangga, No 4 paling Berbahaya

Jika dipraktikkan dengan benar, utang piutang dapat mendatangkan keuntungan, bukan hanya dari segi duniawi tapi juga ukhrawi.

Ya, utang piutang dapat dimaknai lebih dari sekadar proses meminjamkan atau menerima pinjaman dengan konsekuensi pembayaran, baik tunai maupun dicicil, seperti disepakati kedua belah pihak.

Ada tiga hal yang dapat kita dapatkan dari transaksi utang piutang diantaranya.

Baca Juga: 6 Jenis Minyak ini Paling Ideal Untuk untuk Terapi Pijat Tubuh

Pertama, utang piutang sebagai sarana solusi permasalahan  keuangan. Daripada terjerat riba rentenir, meminjam uang untuk kebutuhan yang mendesak kepada saudara seiman tentu lebih dianjurkan.

Tentu saja, berbagai kesepakatan mengenai tenggang pengembalian hutang atau besarnya cicilan yang mampu dibayar per periodenya harus disepakati di awal agar tidak terjadi salah persepsi dan miskomunikasi yang dapat menjadi bibit permasalahan kelak di kemudian hari.

Pencatatan juga penting dilakukan mengingat kecenderungannya orang yang berutang selalu merasa bahwa hutangnya tinggal sedikit dan orang yang memberi utang merasa piutangnya masih banyak.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Alasan Doa seorang Ibu akan Dikabulkan oleh Allah SWT

Kedua, utang piutang sebagai sarana untuk membuat kita bekerja lebih giat. Bagi yang berutang, tentu saja harus lebih giat berusaha untuk mengembali atau paling tidak mencicil utang yang ditanggungnya.

Bagi yang memberikan hutang, menolong orang yang  membutuhkan (hutang) adalah perbuatan mulia. Karenanya, dia harus berusaha lebih giat lagi agar berkesempatan untuk meminjamkan (uang) kepada lebih banyak orang yang memang tengah membutuhkan.

Ketiga, utang piutang sebagai sarana mempererat tali persahabatan atau persaudaraan. Sebuah keterangan menyatakan bahwa sahabat sejati hanya baru dapat diketahui ketika kita pernah melakukan perjalanan, bermalam, serta pinjam meminjamkan uang.

Baca Juga: 7 Ciri Orang yang Mendapat Hidayah dari Allah SWT, Nomor 3 Paling Utama

Mengapa? Karena melalui tiga kegiatan tersebut kita bisa mengetahui watak dan sifat asli sahabat kita tersebut.

Dalam hal utang piutang utamanya, kita dapat melihat apakah watak asli teman kita itu suka mengumbar aib (baca: utang) temannya atau tidak.

Atau, kita juga dapat menakar sejauh mana ketepatan janji teman kita dari caranya melunasi hutangnya.

Baca Juga: 7 Sehat Ala Rasulullah yang Wajib Diketahui, nomor 4 Banyak Orang Tidak Tahu

Jadi, tidak ada salahnya kita memaknai juga mempraktikkan utang piutang sebagai sebuah ibadah. Bukankah kita ingin membawa pahala ibadah sebanyak- banyaknya sebagai bekal  kehidupan di alam akhirat kelak?

Mari mengumpulkan pahala ibadah tersebut yang salah satunya kita dapatkan dari praktek pinjam meminjam yang sesuai koridor yang telah ditetapkan. ***

Editor: Yusuf Ariyanto

Tags

Terkini

Terpopuler