Inilah 5 Tips agar Keimanan Kita Kuat Ketika Ditimpa Musibah, Nomor 3 Wajib Dilakukan Setiap Orang

11 Februari 2021, 06:08 WIB
Inilah 5 Tips Agar Keimanan Kita Kuat Ketika Ditimpa Musibah, Nomor 3 Wajib Dilakukan Setiap Orang /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Pada awal 2021, Indonesia sering dilanda musibah. Sejumlah gempa bumi, banjir, longsor, letusan gunung api, hingga pandemi COVID-19 yang entah kapan berakhirnya.

Secara umum, tren musibah bencana meningkat selama satu dekade terakhir, dan didominasi oleh bencana banjir dan longsor.

Meski demikian, musibah bencana paling mematikan disebabkan oleh COVID-19 yang sampai 10 Februari 2021 telah memakan korban jiwa sebesar 32.167 orang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 11 Februari 2021: Hati-Hati Sedia Payung, Bandung akan Hujan dari Siang hingga Malam Hari

Sesungguhnya terdapat tiga macam artian bencana bagi seseorang. Pertama adalah bala', ini adalah ujian yang mengangkat derajat seseorang jika ia mampu melewatinya dengan baik, penuh kesadaran, keikhlasan, dan tawakkal.

Bala' memperkuat keimanan dan memperkokoh ketaatan seorang hamba. Bahkan, bala' juga menjadi media peleburan dosa bagi hamba yang mampu menjalaninya dengan baik dan penuh kesabaran.

Kedua, bencana juga diartikan sebagai hukuman atau iqob, jika manusia melampaui batas dengan melanggar aturan Tuhan.

Baca Juga: Luar Biasa! Wabup Hengky Kurniawan Siapkan Kejutan Bagi 10 Orang Pasangan yang akan Menikah 21 Februari 2021

Contohnya, manakala manusia mengeksploitasi sumber daya alam sehingga merusaknya dan mengganggu keseimbangan alam.

Ketiga adalah pembinasaan atau azab. Bencana ini adalah apa yang terjadi pada umat terdahulu yang menolak ajakan para nabi untuk bertauhid kepada Allah SWT.

Manakala para nabi itu menyerukan keimanan, suatu kaum justru kian asyik tenggelam dalam kekufuran. Sebagai respon dari ketidakpatuhan secara berkesinambungan tersebut, maka Allah mengirimkan musibah yang membinasakan suatu kaum.

Baca Juga: UP DATE COVID-19 Rabu10 Februari 2021: Sudah 32.167 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!

Setelah menyimak uraian di atas, maka kita hendaknya tidak serta merta menyangkutpautkan suatu bencana dengan azab. Sebab, bisa jadi musibah tersebut adalah bala' yang menguji keimanan seseorang. Terhadap musibah jenis ini, seorang muslim harus sabar dan ikhlas.

Sementara itu, musibah yang turun sebagai hukuman (iqob) menjadi suatu peringatan. Bilamana manusia menyadari kesalahannya, beristighfar, bertaubat, dan kembali kepada aturan-aturan Allah, maka akan diangkat musibah tersebut dan mengangkat derajat mereka.

Namun, jika musibah tersebut tidak kunjung membuat manusia sadar, maka akan diturunkan musibah lagi hingga hari pembalasan dan menjadi azab untuk kaum tersebut.

Baca Juga: Perang Yaman: Pemberontak Houthi Akan menghentikan Serangan Jika Koalisi Arab Berhenti Menyerangnya

Berikut ini beberapa hal yang patut dilakukan dalam rangka menguatkan iman seseorang ketika ditimpa musibah atau malapetaka yang dirangkum dari berbagai sumber diantaranya:

1. Berbaik sangka kepada Allah
“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah 2: 216).

2. Bersabar
“Jika Kubebankan kemalangan untuk salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian dia menerimanya dengan sabar yang sempurna, aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amal baginya.” (Hadis Qudsi Riwayat Al Qudha’i, Dailami, dan Tirmidzi).

Baca Juga: Inilah Mohamed El Shenawy Kiper Al Ahly, Seorang Muslim taat yang membuat Bayern Munich Frustasi

3. Banyak bersyukur kepada Allah swt.
Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman kepada para malaikat, “Jika Aku menguji salah seorang hambak-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

4. Memperbanyak istighfar dan menghisab diri
“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S. Asy-Syuuraa 42: 30).

5. Tawakal kepada Allah swt.
“Sungguh menakjubkan bagi seorang mukmin! Tidak ada suatu takdir Allah tentang sesuatu melainkan selalu baik baginya. Bila dia ditimpa oleh suatu kemadharatan, dia pun bersabar dan perkara tersebut baik baginya.

Baca Juga: Inilah Jawaban Al Hasan, Putra Syekh Ali Jaber tentang Perjodohan dengan Wirda mansur

Dan, bila dia dianugerahkan suatu kesenangan, dia pun bersyukur dan perkara tersebut baik baginya. Dan, perkara itu tidak diperuntukkan kepada seseorang pun melainkan hanya bagi orang mukmin.” (H.R. Bukhari Muslim). **

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler