Network
BAGIKAN BERITA - Perang di Yaman antara pemberontak Houthi yang didukung Iran dengan pasukan pemerintah yang didukung koalisi Arab, sepertinya akan berlangsung lama.
Dalam konfrensi pers yang dilaksanakan di di Sanaa, Menteri Luar Negeri Hisham Sharaf dari pemerintahan Houthi mengatakan bahwa pihak Houthi akan menghentikan serangan terhadap koalisa Arab, jika Arab Saudi dan sekutunya juga menghentikan serangan terhadap pemberontak Houthi.
"Saya berpesan kepada pemerintahan baru Amerika dan koalisi Arab untuk menghentikan serangan Anda dan kami akan menghentikan serangan kami terhadap Anda. Sesederhana itu," kata Menlu Houthi Hisham Sharaf seperti dilansir dari AFP, Rabu 10 Februari 2021.
Baca Juga: Inilah Mohamed El Shenawy Kiper Al Ahly, Seorang Muslim taat yang membuat Bayern Munich Frustasi
Pada konferensi pers tersebut, Hisham Sharaf juga mengomentari tetang serang dua drone yang ditujukan ke wilayah Arab Saudi. Namun serangan tersebut dapat di patahkan oleh tentara kerajaan Arab Saudi.
Selain itu Hisham Sharaf mengatakan bahwa kelompok Houthi telah melakukan serangan terhadap 'kelompok ekstremis' di daerah Marib yang datang untuk mendukung Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi yang didukung oleh dunia Internasional.
Seperti diketahui Marib, yang berada di sebelah timur ibu kota, adalah benteng terakhir pemerintah Yaman di wilayah utara.
Baca Juga: Inilah Jawaban Al Hasan, Putra Syekh Ali Jaber tentang Perjodohan dengan Wirda mansur
Yaman mulai porak-poranda akibat perang saudara yang telah berkecamuk sejak 2015. Selain itu, keterlibatan tentara koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi ikut memperparah peperangan di Yaman.
Tujuan utama koalisi Arab ikut terlibat dalam konflik tersebut untuk mengalahkan kelompok Houthi serta mengembalikan kekuasaan Presiden Abedrabbuh Mansour Hadi.
