BAGIKAN BERITA - Setiap muslim tentu mendambakan menjadi orang saleh. Namun, kesalehan tidak serta merta mudah diperoleh.
Harus ada usaha yang keras untuk menjadi orang saleh. Hanya dengan kesungguhan dan kegigihan ia dapat memperoleh kesalehan tersebut.
Selain itu harus ada hidayah dan perilaku saleh yang mutlak berada di tangan Allah. Apa yang Allah kehendaki, pasti terjadi. Sedangkan yang tidak kehendakiNya, maka takkan pernah terjadi.
Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner yang Enak dan Hemat di Kota Jakarta
Sehingga yang bisa kita lakukan ialah jangan pernah putus asa untuk terus bermunajat kepadaNya agar diberi taufik dan hidayah agar kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Rasulullah SAW bersabda:
"Bersemangatlah untuk meraih hal-hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Allah,” (HR. Muslim no. 2664).
Untuk mengetahui apakah kita sudah termasuk manusia saleh atau belum, paling tidak ada tujuh kriteria orang saleh yang harus kita praktikkan dalam keseharian diantaranya;
1. Salimul aqidah
yang artinya keimanan yang lurus atau kokoh. Akidah atau keimanan kepada Allah merupakan fondasi bangunan keislaman.
Apabila fondasi keimanan ini kuat, insya Allah, amaliah keseharian pun akan istiqamah (konsisten), tahan uji, dan handal.
2. Muraqabatullah
Muraqabatullah yaitu merasakan Allah sangat dekat untuk senantiasa mengawasi seluruh ucap dan gerak tubuh kita.
3. Senantiasa berdzikir kepada Allah
Dzikir sebagai ekspresi kerinduan kepada-Nya. Terdapat banyak manfaat zikir bagi umat Islam yang melakukannya setiap hari. Selain berguna untuk mengembangkan kualitas diri, juga membantu menambah pundi-pundi pahala dan kesejukan bagi jiwa yang sedang gundah.
4. Meninggalkan syirik.
Berbuat syirik berarti menyekutukan Allah dengan beribadah kepada selain-Nya. Atau mengakui bahwa ada zat lain yang memiliki kekuasaan seperti Allah.
Baca Juga: UP DATE COVID-19 Rabu 17 Februari 2021: Sudah 33.788 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!
Cara menghindari perbuatan syirik perlu kita lakukan. Sehingga kita tetap terjaga sebagai hamba Allah yang beriman.
5. Rajin membaca, memahami, dan mengamalkan Al Qur'an
Segala pemikiran serta tindak-tanduk kita hendaknya senantiasa disesuaikan dengan yang disebutkan dalam Alquran. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam keterangan berikut.
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Q.S. Shaad [38]: 29).
6. Shahihul ibadah
Shahihul ibadah berarti benar dan tekun dalam beribadah. Para ahli membagi ibadah dalam dua bagian, yaitu ibadah ‘ammah dan ibadah khashshah.
Ibadah ‘ammah adalah seluruh ucapan dan perbuatan (baik tampak maupun tidak tampak) yang diridhai dan dicintai oleh Allah Swt., seperti mencari ilmu, mencari nafkah, hormat kepada orangtua, ramah pada tetangga, dan lain-lain.
Sedangkan ibadah khashshah adalah ibadah yang teknik pelaksanaannya ditentukan atau diatur secara detil oleh Rasulullah Saw., seperti ibadah shalat, haji, shaum, dan lain-lain.
7. Akhlaqul karimah
Akhlaqul karimah yang artinya berakhlak mulia dan santun kepada orang lain.
Secara umum, akhlaqul karimah ini terdiri atas tidak menghina dan dzalim (aniaya) kepada orang lain, menghindari prasangka buruk, bersikap ramah kepada sesama manusia, berbicara santun dan menghargai orang lain, mendoakan yang terbaik untuk orang lain, berusaha meringankan beban orang lain, serta berusaha mencintai orang lain dengan tulus tanpa meminta imbalan.
Mulai sekarang, marilah kita bersama-sama menjadi orang sholeh karena bagaimanapun juga, kesholehan harus turut ditularkan kepada orang lain. Insya Allah.***