4 Karakteristik Orang Bertakwa yang Berhak Mendapat Surga, Nomor 4 Paling Penting

- 26 November 2020, 16:03 WIB
4 Karakteristik Orang Bertakwa yang Berhak Mendapat Surga, Nomor Empat yang Paling Penting
4 Karakteristik Orang Bertakwa yang Berhak Mendapat Surga, Nomor Empat yang Paling Penting /Pixabay. Com/

BAGIKAN BERITA -Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk dengan potensi benar dan salah secara berimbang. Dalam realitasnya, potensi salah kadang mendominasi kehidupan manusia.

Dalam pernyataan sangat sederhananya, lebih banyak manusia yang berlumur dosa ketimbang bermandikan kebajikan.

Tetapi, Allah telah menyediakan solusinya sebagai penyeimbang, yaitu magfirah (ampunan) Allah, magfirah menjadi jalan mulus menuju surganya yang seluas langit dan bumi.

Baca Juga: Niat Sholat Dhuha, Lengkap dengan Keutamaannya agar Rezeki Kita Dipermudah

Sebagian mufasir menyatakan bahwa luas surga yang seluas langit dan bumi menunjukkan hamparan laksana permadani untuk menggambarkan keindahan surga yang tiada tara.

Maghfirah Allah yang berbalas surga disediakan untuk orang yang bertakwa. Ini berarti kunci awal meraih surga adalah takwa.

Karakteristik orang yang bertakwa yang berhak mendapat imbalan surga adalah sebagai berikut:


1.Menginfakkan Harta di Kala Lapang Maupun Sempit
Penghuni surga menunaikan apa saja yang diperintahkan untuk diinfakkan, seperti zakat, sedekah, dan tidak lupa pula nafkah bagi keluarga mereka.

Bukan hanya di waktu lapang (banyak harta), namun ketika mereka ditimpa dengan kesempitan, mereka tetap harus berinfak.

Memberi tidak melulu soal materi. Memberi adalah masalah hati. Bagi yang berhati kaya, memberi sangatlah mudah dilakukan, meskipun dirinya masih sangat memerlukan harta.

Baca Juga: 11 Rahasia agar Doa Dikabulkan Allah SWT, Salah Satunya Memperbanyak Taubat

Sebaliknya, bagi yang bermental miskin, kekayaan sebesar apa pun hanya akan membuatnya merasa semakin miskin.

2.Menahan Amarah
Mengendalikan marah menunjukkan kualitas kecerdasan emosional yang menurut sebagian ahli ikut menentukan kesuksesan seseorang.

Seorang ahli bernama Daniel Goleman (1995) menetapkan bahwa kesuksesan 80% ditentukan oleh EQ. Al-Qur’an pun sudah sejak lama mengisyaratkan hal itu, salah satunya dengan perintah untuk mengendalikan marah.

Rasulullah SAW juga telah mengajarkan dan mencontohkan pentingnya kecerdasan emosional. Rasulullah merasa tidak perlu marah ketika seorang Yahudi tua meludahinya karena tahu dakwah secara lembut lebih efektif bagi Yahudi tua itu.

Baca Juga: Niat Sholat Dhuha, Lengkap dengan Keutamaannya agar Rezeki Kita Dipermudah

Sukses iman dan takwa diukur dari kemarahan karena kemarahan bisa menghilangkan objektivitas yang bisa menghancurkan sendi-sendi kehidupan, memutus tali silaturahmi, mengurai simpul ikatan ukhuwah, dan sebagainya.


3.Pemaaf
Memaafkan adalah meniadakan reaksi atau tindakan untuk membalas seseorang yang berlaku salah atau zalim. Bagi banyak orang, memaafkan dianggap kelemahan, ketakutan, dan menguntungkan orang lain.

Padahal, memaafkan itu justru menyelamatkan diri sendiri dan tidak membiarkan luka yang dibuat orang lain terus menggerogoti hati.

Sebaliknya, membenci dan mendendam merupakan cikal bakal yang akan menghambat kesuksesan meraih ridho Allah dan sukses dalam hal lainnya.

Bagaimana tidak, pendendam akan menggunakan seluruh pikiran dan emosinya untuk mengikuti dendam dari rasa sakit hatinya, bukan fokus pada perbaikan hidup.

Baca Juga: 8 Manfaat dan Keutamaan Sholat Dhuha, Salah Satunya Memperlancar Rezeki

Orang yang tidak bisa memaafkan dan tetap dendam ibarat dirinya yang meminum racun, tetapi mengharapkan orang lain (orang yang membuatnya dendam) mati. Sungguh perbuatan yang sia-sia.


4.Senantiasa Beristighfar dan Bertobat Sambil Menyadari Kesalahan
Inilah karakteristik penduduk surga. Bila melakukan dosa, dia lantas mengingat Rabb-nya dan segera meminta ampun.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan bahwa terus-menerus melakukan dosa padahal dia tahu bahwa itu adalah perbuatan dosa akan menyebabkan dosa kecil menjadi besar.

Oleh karena itu, jangan anggap enteng dosa kecil, apalagi bila terus menerus dikerjakan Marilah bersama-sama berusaha meraih ridho Allah dengan semaksimal kemampuan dan kesempatan yang ada.

Perlu untuk kita ketahui, manakala Allah menyenangi seorang hamba karena ketakwaannya, maka seisi alam raya (termasuk manusia di sekitarnya) akan menyenanginya. ***

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x