Ngeri, 13 Akibat Terlalu Sering Update Status, Nomor 11 Bisa Menambah Dosa

- 7 Desember 2020, 11:42 WIB
Ilustrasi update status di sosial media.
Ilustrasi update status di sosial media. /Pixabay

BAGIKAN BERITA - Terlalu sering update status di media sosial atau WA menyebabkan perubahan prilaku yang tidak disadari.

Akibat sering update status akan menyebabkan hal buruk bahkan bisa menambah dosa menurut agama. Sebab, update status tidak selamanya hal-hal yang baik. Kadang kebencian kita pada seseorang kita luapkan melalui status.

Perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan akan menimbulkan dosa juga bisa dengan mudak kita sampaikan di update status media sosial.

Baca Juga: Terbongkar, Aldebaran Temukan Bukti Video Mesra Elsa dan Roy di Dalam Mobil, di Ikatan Cinta RCTI

Sebuah penelitian menyebutkan terlalu sering update status bisa menyebabkan gangguan kepribadian yang disebut Histrionic Personality Disorder, PHD. 

Gangguan kepribadian ini yang membuat emosi berlebihan dan kita memiliki ketergantungan besar untuk menjadi pusat perhatian orang lain.

Womens Media Center merilis data bahwa pengguna sosial media terbanyak adalah wanita.

Menemukan bahwa sedikitnya 71% pengakses sosial media adalah wanita. 

Namun kini kaum proa juga bisa mendominasi seiring kondisi pandemi yang membuat smartphone jadi lebih penting dari apapun.

Baca Juga: Gawat, Habib Rizieq Shihab Diperiksa Polisi Hari ini: Pendukung Jangan Datang Ya

Berikut 12 Akibat Terlalu sering Update Status:

1. Berpakaian tidak wajar dan menunjukkan perilaku menggoda atau bersikap genit yang berlebihan.

2. Senang menjadi pusat perhatian orang lain, bahkan sudah menjadi kebutuhan setiap saat.

3. Bertindak sangat dramatis, memunculkan emosi dan ekspresi yang berlebihan. Telu mendramatisir masalah supaya mendapat perhatian orang lain.

Baca Juga: Mengejutkan, Istri Sandiaga Uno Nur Asia Positif COVID-19 , Ini Kabar Terbarunya

4. Sangat sensitif terhadap kritik atau ketidaksetujuan. Sehingga kamu tidak bisa menerima kesalahan dan kelemahan.

5. Terlalu peduli dengan penampilan fisik. Dan lupa hal-hal lain yang lebih penting. Contoh menjadi boros dalam keuangan demi menjaga penampilan fisik terlihat selalu modis.

6. Mudah bosan dengan rutinitas. Tidak bisa menikmati suatu pekerjaan.

7 .Buat keputusan yang gegabah/impulsif. Kami bisa menjadi peang yang sembrono.

8. Berpusat pada diri sendiri. Rasa tenggang rasa kepada orang lain akan berkurang.

Baca Juga: Seputih Cinta Semerah Dusta Gantikan Bawang Putih Berkulit Merah Tayang Perdana Malam Ini, Sinopsis

9. Memiliki kesulitan mempertahankan hubungan. Karena kami inhin selalu mendapat perhatian dari orang lain dibanding dari pasangan.

10. Mengancam atau mencoba bunuh diri untuk mendapatkan perhatian. Jalan terakhir jika kami sudah putus asa dan tidak mendapat perhatian lagi dari orang lain.

11. Ketergantungan. Sadar atau tidak, media sosial kerap kali membuat kamu merasa ketergantungan. Tidak membuka akun media sosial miliknya satu jam saja rasanya pikiran menjadi tidak nyaman, tidak bahagia dan khawatir. Buat mereka yang terlalu eksis di media sosial, ia bahkan akan merasa kurang bahagia jika tidak update status.

12. Suasana Hati Gampang Berubah & Kecemburuan Sosial. Adanya media sosial diam-diam menjadikan seseorang terlalu kepo dengan kehidupan dan kebahagiaan orang lain. Saat membuka akun media sosial dan melihat ada sahabat atau teman yang lebih sukses, tidak jarang hal ini akan membuat perasaan kamu terluka dan kecewa. Ini akan membuat kamu terjerumus ke dalam dosa sirik dan dengki.

Baca Juga: GOKIL, Akhirnya Miss Kiki Nge-date bareng Rendy di Sinetron Ikatan Cinta Minggu 6 Desember

13. Meningkatkan Depresi

Disadari atau tidak, terlalu eksis di media sosial bisa meningkatkan perasaan depresi. Ini disebabkan karena akses informasi dan komunikasi melalui media sosial tidak jarang akan membuat suasana hati seseorang mudah berubah. ***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah