Maka dari itu, Allah SWT sangat mencintai masjid karena masjid akan membangun kepribadian takwa setiap insan manusia yang berada di dalamnya. Di masjid, kita bisa “bertatap muka” langsung dengan Allah.
Baca Juga: Inilah Umar Nurmagomedov sepupu Khabib, yang Tampil Perdana dan Menang di UFC
Khusyuk bercengkerama dari hati ke hati penuh kemesraan. Di samping itu, masjid juga bisa digunakan sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan. Karena, setiap insan yang dekat dengan Allah memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
Sayangnya, dewasa ini banyak dari kita, terutama para pria yang mempunyai kewajiban memakmurkan masjid, justru lebih mementingkan pekerjaan kantornya daripada meluangkan waktu untuk memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah.
Atas nama profesionalisme, kadang akidah dinomorduakan, atau bahkan nomor sekian dari kegiatan-kegiatan lainnya.
Baca Juga: Luar Biasa! Kalahkan Josef Bican, Ronaldo Menjadi Pencetak Gol Tersubur di Dunia
Padahal, di zaman Rasulullah SAW, masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat mereguk dahaga spiritual lewat pelaksanaan sholat lima waktu seperti yang sering dipahami selama ini.
Di masa beliau, masjid menjadi pusat segala-galanya. Ia menjadi tempat menempa, membina, mendidik, dan melahirkan generasi muttaqiin, generasi bertakwa yang militan, penuh semangat membela Islam mati-matian.
Dari persoalan politik, kenegaraan, jihad, masalah sosial, ekonomi, dan budaya dibahas di dalam masjid sehingga umat Islam kala itu bersahabat akrab dengannya.
Baca Juga: Membanggakan! Chef Arnold Masuk Majalah Forbes Indonesia, Inilah respon bundanya