Pada unjuk rasa tersebut, Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
Namun pada 5 Mei 1993, 13 buruh tanpa Marsinah yang dianggap menghasut unjuk rasa ditangkap Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
Di tempat tersebut mereka dipaksa untuk mengundurkan diri dari perusahaannya. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja.
Melihat teman-temannya ditangkap Marsinah mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan teman-temanya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 Mei 2021: Nyawa Aldebaran Tersisa Satu Hari Lagi, Andin Terus Menangis
Namun takdir berkata lain, Marsinah malah ikut hilang bahkan selama tiga hari tidak diketahui keberadaannya, sampai akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal pada 8 Mei 1993.
Sampai saat ini tabir kematian Marsinah belum bisa terpecahkan siapa pelaku sebenarnya, namun jasa Marsinah sebagai ikon perjuangan Buruh tidak akan bisa dilupakan oleh masyarakat Indonesia..***