Network
BAGIKAN BERITA - Wacana penambahan masa jabatan Presiden Jokowi selama 3 periode bersamaan dengan peningkatan Covid-19 kembali disuarakan oleh politisi Gerindra Arief Poyuono mendapat tanggapan dari politisi PKS Hidayat Nur Wahid.
Melalui akun Twitter pribadinya Wakil Ketua Umum MPR RI ini tidak setuju atas usulan Arief Poyuono mengenai tambahan masa jabatan Presiden Joko Widodo karena alasan peningkatan Covid-19 di tanah air.
"Justru Karena Kondisi Darurat Covid, Usulan A Poyuono Agar Jokowi Al Keluarkan Dekrit Perpanjang Masa Jabatan Presiden, Malah Tidak Arif," tulis Hidayat Nur Wahid.
Masih kata Hidayat Nur Wahid wacana yang dilontarkan oleh Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa menjerumuskan Presiden Joko Widodo.
"Malah Bisa Menjerumuskan @jokowi seperti diingatkan Sebelumnya, cuit akun @hnurwahid.
Diakhir cuitannya Mantan Presiden PKS ini menjelaskan alasan penolakannya jika Presiden Jokowi memperpanjang jabatan presidennya.
"Karena Memang Tak Sesuai Dengan Konstitusi dan Tak Bantu Atasi Covid," pungkasnya.
Seperti diketahui, mantan wakil Sekjen Gerindra Arief Poyuono melontarkan pendapatnya mengenai penambahan masa jabatan Presiden Jokowi.
Melalui video yang dibagikannya, Arief Poyuono menceritakan tentang pandemi COVID-19 yang pada saat ini sedang menyerang Indonesia secara masif.
Ia juga menjelaskan bahwa dampak pandemi ini sangat berpengaruh terhadap sendi ekonomi dan politik di masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Inilah Cara Pembuatan dan Perpanjangan SIM Secara Online dan Offline, Dilengkapi Harga Terbaru
Untuk mengatasinya, pria kelahiran Jakarta 50 tahun yang lalu ini mengusulkan adanya perubahan dengan cara yakni merubah atau mengamandemen UUD 1945 salah satunya mengubah masa jabatan presiden menjadi 3 kali dan mendorong Jokowi mengeluarkan dekrit Presiden.
"Kita tidak tahu kapan Covid-9 ini berakhir, tahun 2024 ini sangat dekat bisa saja masa jabatan Jokowi ditambah 3 tahun lagi. Atau masa jabatan anggota DPR juga bertambah. Kan bisa? dalam keadaan darurat? ujar Arief Poyuono.***
