Roket China Seberat 18 Ton Jatuh ke Samudra Hindia Dekat Maladewa

9 Mei 2021, 15:00 WIB
Roket China Seberat 18 Ton Jatuh ke Samudra Hindia Dekat Maladewa //Pixabay/WikiImages/

BAGIKAN BERITA-Mengerikan, roket besar China dengan berat 18 ton yang masuk kembali ke atmosfer Bumi pada Minggu pagi, dengan puing-puing jatuh ke Samudra Hindia dekat Maladewa.

Bagian dari roket China itu mendarat di lokasi dengan koordinat di garis bujur 72,47 derajat timur dan lintang 2,65 derajat utara, kata Xinhua mengutip Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China.

Sementara itu Roket Long March-5B Y2, yang membawa modul inti stasiun luar angkasa pertama China ke orbit, telah lepas landas dari provinsi pulau selatan Hainan pada 29 April. Dikutip dari Kantor Berita Kyodo, bagian inti (core) roket itu kira-kira sepanjang 30 meter.

Baca Juga: Gawat, Roket China Gagal Orbit, Inilah Prediksi Jatuhnya di Bumi, Serpihan sudah Memasuki Atmosfer

Komando Luar Angkasa AS mengatakan telah mengonfirmasi puing-puing roket milik China masuk kembali ke Semenanjung Arab.

Sementara itu para ahli telah memperingatkan bahwa masuknya kembali yang tidak terkendali dapat menimbulkan bahaya, tetapi China mengatakan kemungkinan bahaya pada aktivitas penerbangan atau orang-orang di darat "sangat rendah".

China menjelaskan sebagian besar komponen dihilangkan dan dihancurkan selama proses masuk kembali ke atmosfer, Amerika Serikat mengkritik pemerintah China karena tidak sepenuhnya mengelola kembalinya roket ke atmosfer.

Baca Juga: Kedatangan Nino Bikin Aldebaran Kaget Setelah Mengetahui Ia Ayah Kandung Reyna di Ikatan Cinta

Sedangkan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pekan lalu bahwa harus ada "persyaratan untuk beroperasi dalam mode yang aman dan bijaksana" bagi mereka yang melakukan aktivitas di luar angkasa.

Klaim yang dilaporkan AS bahwa puing-puing roket akan terbang kembali "di luar kendali" dan "dapat menyebabkan kerusakan jika menghantam daerah yang dihuni" tidak lain adalah seruan dari "ancaman China" dalam kemajuan teknologi ruang angkasa, kata surat kabar itu.

Modul kabin inti akan dapat menampung tiga anggota awak untuk waktu yang lama di masa depan.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar Minggu 9 Mei 2021, Saksikan LIVE LIDA 2021: Top 28 Grup 3 Siapakah yang Tersenggol

Roket itu adalah bagian dari dorongan China untuk menjadi salah satu kekuatan di bidang luar angkasa, yang berpotensi mengadu domba negara itu dalam persaingan ketat dengan Amerika Serikat.

Dalam upaya untuk mengembangkan materi baru dan mempromosikan studi bioscience, China dijadwalkan untuk terus mengirimkan modul guna menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa pertama di negara itu, bernama Tiangong, pada akhir tahun 2022.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler