Presiden Amerika Joe Biden Marah Besar, Laporkan Peringatan Akan Ada Bahaya Besar seperti Bom di Bandara Kabul

29 Agustus 2021, 17:16 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menarik pasukan militernya di Afghanistan justru dinilai dapat mengirim sinyal "berpotensi fatal" pada sekutu yang khawatir akan kebangkitan China. /Reuters

BAGIKAN BERITA - Presiden Amerika Serikat (AS) merilis keterangan yang memuat bahwa aka nada potensi serangan lagi di Afghanistan.

Sebelumnya, belasan tentara Amerika Serikat tewas karena bom bunuh diri di kerumunan Bandara Kabul.

Atas insiden tersebut, Biden bersumpah akan mencari pelaku dan menghukumnya dengan setimpal.

Baca Juga: Siaran Langsung Live Streaming Balapan MotoGP Inggris 2021 di Trans 7 dan TV Online, Espargaro Start Pertama

Kali ini, Joe Biden mengabarkan akan ada lagi serangan serupa seperti bom bunuh diri di Bandara Kabul.

Pernyataan Joe Biden tersebut didapatkan dari laporan tim keamana nasional.

Joe Biden mengatakan situasi di lapangan kian berbahaya dan mengancam. Dirinya bahkan diberi tahu komandan lapangan bahwa kemungkinan ada serangan lagi dalam 24-36 jam ke depan.

Baca Juga: Siapkan Dokumen Penting Ini, Cara Mudah Dapatkan Modal Rp15 Juta dari PNM Mekaar Plus, Khusus Perempuan

"Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," kata Biden, Sabtu 28 Agustus 2021, dikutip dari AFP.

"Kami akan terus memburu setiap orang yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya," ujarnya.

Baca Juga: Bocah Palestina Tewas Ditembak di Kepala oleh Tentara Israel Saat Kerusuhan, Ratusan Pelayat Tangisi Korban

"Siapa pun yang berusaha menyakiti Amerika Serikat atau menyerang pasukan kami, kami akan merespons. Itu tidak akan pernah diragukan," katanya dengan tegas.*** (Mitha Paradilla Rayadi/Pikiran Rakyat)

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat berjudul “Joe Biden Laporkan Akan Ada Serangan Bom Lagi di Bandara Kabul Afghanistan: Sangat Mungkin Terjadi

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler