BAGIKAN BERITA – Belasan tentara Amerika Serikat menjadi korban dalam insiden ledakan di Bandara Kabul, Afghanistan pada Kamis, 27 Agustus 2021 waktu setempat.
Insiden tersebut terjadi saat tentara Amerika Serikat akan dievakuasi keluar dari Afghanistan.
Namun, terjadi ledakan bom di bandara tersebut yang mengakibatkan 13 tentara AS meninggal. Selain itu sebanyak 72 warga Afghanistan turut menjadi korban tewas dalam ledakan tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun mengutuk keras kejadian tersebut. Dia menangis dan berjanji tak akan memaafkan pelaku bom bunuh diri yang diduga pejuang Taliban.
Dia bersumpah akan mencari mereka untuk dihukum sepantasnya. Meski telah mendapat serangan langsung, Joe Biden menyatakan tidak akan berhenti melakukan evakuasi warga AS dan warga Afghanistan dari Kabul.
Dikutip Bagikanberita.com dari CBS News via PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, insiden ledakan itu pun menjadi babak baru yang mematikan dalam evakuasi besar-besaran oleh AS di Afghanistan menjelang batas waktu 31 Agustus 2021.
Baca Juga: Kontroversi Lucas WayV Terduga Skandal Gaslight, SM Entertainment Tunda Perilisan Lagu Jalapeno
Menurut pihak dari Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat, pelaku bom bunuh diri melancarkan aksinya di tengah-tengah kerumunan.