BAGIKAN BERITA - Aung San Suu Kyi penguasa Myanmar terguling dan kini berada di tahanan rumah, dilarang bertemu dengan utusan khusus Asean Erywan Yusof oleh Junta militer.
Menurut juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun, Aung San Suu Kyi sedang berada di tahanan dan menurut UU di negara tersebut, setiap orang yang tidak mempunyai kepentingan khusus dilarang bertemu dengan tahanan, termasuk dengan utusan khusus ASEAN.
Selain itu juru bicara junta militer mengatakan kepada utusan khusus Asean bahwa Aung San Suu Kyi akan diadili secara independen dan adil atas kasus yang menimpa dirinya. Meskipun begitu tidak ada larangan mengunjungi Myanmar.
Seperti diketahui, pada saat ini sudah ada empat tuduhan kriminal yang ditujukan kepada Aung San Suu Kyi oleh Junta Militer Myanmar, diantaranya korupsi, pelanggaran prokes corona selama pemilu, impor walkie-talkie secara ilegal, dan hasutan.
Bahkan untuk tuduhan korupsi, junta militer Myanmar sudah mengadili Aung San Suu Kyi pada 1 Oktober 2021.
Ancaman hukuman bagi Aung San Suu Kyi ini adalah penjara selama 15 tahun jika terbukti melakukan korupsi.
Korupsi yang dituduhkan Junta militer adalah menerima pembayaran emas secara ilegal dan melanggar undang-undang kerahasiaan era kolonial.
Sebagai informasi, tergulingnya Perempuan berusia 76 tahun dari kekuasaannya berawal dari kudeta yang dilakukan militer dibawah Panglima Tertinggi Min Aung Hlaing pada Senin 1 Februari 2021 lalu.
Mereka menangkap Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint dan pemimpin lainnya dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi.
Militer beralasan, Aung San Suu Kyi dan partainya telah melakukan kecurangan dalam pemilihan umum yang lalu.
Bahkan pihak militer menyatakan negara dalam keadaan darurat selama setahun dan kekuasaan dipegang penuh oleh militer.
Berdasarkan data yang terhimpun sudah lebih dari 1.000 warga sipil Myanmar menjadi korban jiwa akibat kekerasan oleh pasukan keamanan yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing.***