Seekor Nyamuk Jadi Petunjuk Pelaku Perampokan hingga Tertangkap Setelah 19 Hari Kabur di China

16 Juli 2022, 19:55 WIB
Ilustrasi seekor nyamuk yang jadi petunjuk kasus perampokan di China hingga pelaku tertangkap /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Seorang perampok berhasil diringkus setelah ada petunjuk dari seekor nyamuk di China.

Berkat petunjuk seekor nyamuk yang telah mati dan diambil sampel darahnya untuk dilakukan tes DNA, akhirnya identitas pelaku berhasil diungkap.

Kejadian terungkapnya pelaku perampokan disebuah apartemen berkat petunjuk dari seekor nyamuk tersebut terjadi di Fujian, China.

Baca Juga: Setelah Presiden Sri Lanka Melarikan Diri ke Maladewa, Kini Pengunjuk Rasa Minta Perdana Menteri Mundur

Menurut sumber berita di China, pihak berwenang di Fuzhou, Fujian ternyata benar-benar berhasil meringkus perampok itu.

Berkat noda darah dari nyamuk yang mati di dinding, pihak berwenang melakukan analisa yang kini berhasil menyeret pelaku untuk diadili.

Saat memeriksa TKP, polisi menduga bahwa perampok masuk ke apartemen dengan menerobos rumah dengan menaiki ke balkon. Selain itu, ada kemungkinan bahwa perampok telah bermalam di sana.

Baca Juga: Alasan Demi Ibu, Tetsuya Yamagami Nekat Membunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe

Setelah menemukan noda darah tertinggal karena nyamuk yang tergencet di dinding, mereka memutuskan untuk melakukan tes DNA pada darah tersebut.

Penyelidik menemukan sisa mie dan telur di dapur, tim juga menemukan selimut dan bantal yang diambil dari lemari yang ditinggalkan di tempat tidur, dan juga bekas dupa yang dibakar.

Dari semua petunjuk tersebut, tim penyelidik menyimpulkan bahwa siapa pun yang masuk ke apartemen menghabiskan waktu yang cukup lama di sana.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul Berkat Seekor Nyamuk, Kasus Perampokan Misterius di China Berhasil Diungkap

Baca Juga: Setelah Kabur ke Tengah Laut, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Akan Mengundurkan Diri pada 13 Juli

Jadi ketika melihat seekor nyamuk mati dan terdapat noda darah di salah satu dinding, mereka memutuskan bahwa darah itu layak untuk dianalisis.

Tes DNA menunjukkan bahwa darah itu milik seorang pria bermarga Chai yang kebetulan memiliki catatan kriminal yang banyak.

19 hari setelah perampokan, Chai ditangkap untuk diinterogasi dan dia mengakui perampokan itu.

Baca Juga: Terbongkar, Ternyata Ini Motif Tetsuya Yamagami Membunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe, Sungguh Mengejutkan

Chai mengaku dia melakukan perampokan itu bersama tiga perampokan lain yang juga sudah menjadi tersangka.

Saat ini mereka ditahan sambil menunggu proses persidangan dari kejahatan yang mereka lakukan.*** (Zaini Abdul Hakim Avianto/ Pikiran-rakyat.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler