Penjaga Pantai Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam, Konflik Laut China Selatan Kembali Memanas

19 Agustus 2020, 15:46 WIB
Perbatasan Laut China Selatan. /Instagram /

BAGIKAN BERITA - Seperti tak pernah surut, konflik di Laut China Selatan selalu memanas. 

Kabar terbaru, penjaga pantai Malaysia menembak mati nelayan asal Vietnam karena diduga menerobos dan masuk ke perairan Malaysia, Senin, 17 Agustus 2020. 

Tidak hanya itu, kapal nelayan Vietnam juga dikabarkan hamoir menabrak kapal patroli Malaysia. 

Baca Juga: Harga HP Xiaomi Terbaru Rabu 19 Agustus 2020, Cek Harga Xiaomi Redmi Note 8

Dikutip Bagikan Berita dari laman South China Morning Post, penembakan itu terjadi di Laut China Selatan yang berada di sekitar perairan Malaysia.

Sebelumnya, para nelayan dari Malaysia pernah mengeluhkan kapal Vietnam yang merusak jala mereka.

Penjaga pantai Malaysia, Zubil Mat Som mengatakan bahwa dua kapal penangkap ikan Vietnam telah memasuki perairan Malaysia sekitar 128,7 kilometer dari Tok Bali.

Baca Juga: Lyon vs Bayern Munchen, Anthony Lopes: Kami Punya Motivasi Juara

"Awak penjaga pantai sebelumnya telah melepaskan tembakan peringatan ke udara, tetapi setelah mereka menabrak dan melemparkan sebotol bensin, anak buah saya tidak punya pilihan selain menembaknya untuk membela diri," ujar Zubil.

Zubil menuding jika pada awalnya kapal Vietnam melempar bensin dan mencoba membakar kapal penjaga pantai yang digunakan untuk patroli.

Artikel Ini Sebelumnya Telah Tayang di Pikiran Rakyat dengan Judul: Situasi di Laut China Selatan Kian Memanas, Penjaga Pantai Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam

Penjaga pantai kemudian melepaskan tembakan dan mengenai satu orang nelayan Vietnam.

Baca Juga: RSUD Syamsudin Sukabumi Ditutup Sementara Akibat Dokter dan Perawat Terpapar Covid-19

Nelayan tersebut menderita luka tembak yang sangat parah, dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ke pesisir pantai.

Zubil menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya menjaga kedaulatan Malaysia.

"Kami sedih dengan kejadian mematikan ini. Tapi saya bisa menjamin anak buah saya mengambil tindakan ini untuk melindungi nyawa mereka dan untuk melindungi kedaulatan nasional kami," jelas Zubil.

Baca Juga: Saipul Jamil Dapat Remisi 5 Bulan di Hari Kemerdekaan RI

Setelah insiden penembakan terjadi, sebuah kapal Vietnam dengan 20 awak kemudian ditarik ke dermaga oleh penjaga pantai.

Diketahui, sebagian wilayah Laut China Selatan diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Sementara itu, baru-baru ini Tiongkok melakukan klaim kepada seluruh jalur perairan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Korut Krisis Pangan, Kim Jong Un Perintahkan Warganya Konsumsi Daging Anjing 

Perebutan wilayah yang menjadi jalur pelayaran penting dan kaya akan sumber daya alam itu menjadikannya sangat rawan terjadi konflik.

Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) saat ini sedang berdisukusi terkait masalah yang kerap terjadi di Laut China Selatan.

Meskipun bukan negara penggugat, Amerika Serikat (AS) pun mengirimkan militernya ke Laut China Selatan untuk mendukung negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari ini Rabu 19 Agustus 2020, Jangan Lupa Tonton Bawang Putih Berkulit Merah

Namun, tindakan tersebut dikecam oleh pihak Tiongkok yang menuduh AS ikut campur urusan regional.

Beberapa bulan lalu, sebenarnya Kuala Lumpur berusaha mencapai kesepakatan dengan Hanoi di Laut China Selatan.

Kesepakatan itu sendiri bertujuan untuk mengakhiri dugaan intrusi kapal Vietnam ke perairan Malaysia.*** (Sarah Nurul Fatia/Pikiran Rakyat) 

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler