Baru Saja Tiba Bandara, Perdana Menteri Yaman Diserang Mortir 22 Orang Tewas Mengenaskan

- 31 Desember 2020, 19:18 WIB
Baru Saja Tiba Bandara, Perdana Menteri Yaman Diserang Mortir 22 Orang Tewas Mengenaskan
Baru Saja Tiba Bandara, Perdana Menteri Yaman Diserang Mortir 22 Orang Tewas Mengenaskan /Pixabay. Com/

BAGIKAN BERITA - Serangan mortir telah terjadi di Bandara Kota Aden  Yaman pada Rabu 30 Desember 2020. Akibat serangan tersebut sedikitnya menewaskan 22 orang dan lebih dari 50 luka ringan dan berat.

Serangan yang ditujukan kepada perdana menteri dan para anggota kabinet pemerintahan baru Yaman yang baru pulang dari Arab saudi itu,membuat kepanikan yang luar biasa karena banyak orang yang akan menyambut kedatangan para pejabat tersebut.

Pada peristiwa itu,  terdapat korban jiwa dari sejumlah pejabat dan pekerja kemanusiaan. Namun perdana menteri dan para anggota kabinet dalam keadaan selamat.

Baca Juga: Pantesan, Gisel Akui Membuat Video Syurnya dengan Nobu dalam Keadaan Mabuk

Perdana Menteri Maeen Abdul Malik Saeed dan kabinetnya langsung dibawa ke tempat yang aman setelah serangan terjadi.

Seperti dilansir Reuters, Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed menuduh pemberontak Houthi yang didukung Iran berada di balik penyerang di bandara tersebut.

"Aksi teroris pengecut yang menargetkan Bandara Aden adalah bagian dari perang yang dilancarkan terhadap negara Yaman dan rakyatnya yang hebat."

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta Edisi Malam Tahun Baru Tayang 3,5 Jam, Andin Dapat Bunga dari Aldebaran

"Kejadian ini hanya akan menguatkan tekad kami untuk menjalankan tugas-tugas kami." Ujar Saeed.

"Kami dan anggota pemerintahan berada di ibu kota sementara Aden dan semua orang dalam keadaan baik." Tambah Saeed

Semenatar Utusan Khusus PBB, Martin Griffiths, mengecam serangan tersebut.

Baca Juga: Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun, Agar Mendapat Lindungan Allah SWT dan Berlimpah Berkah

"Saya berharap kabinet mendapat kekuatan dalam menghadapi tugas-tugas yang berat di masa mendatang.

 Aksi kekerasan yang tidak bisa diterima ini adalah pengingat tragis akan pentingnya membawa Yaman secara mendesak kembali ke jalur menuju perdamaian," ujarnya dalam pernyataan resmi.

Yaman mulai porak-poranda akibat perang saudara yang telah berkecamuk sejak 2015. Selain itu, keterlibatan tentara  koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi ikut memperparah peperangan di Yaman.

Baca Juga: Pertama Kali, Al Cemburu Ada Pria Lain Kasih Bunga ke Andin, di Ikatan Cinta Episode Tahun Baru

Tujuan utama koalisi Arab ikut terlibat dalam konflik tersebut untuk mengalahkan kelompok Houthi serta mengembalikan kekuasaan Presiden Abedrabbuh Mansour Hadi.

Konflik itu dilaporkan menyebabkan lebih dari 110.000 orang tewas; memicu bencana kemanusiaan terburuk di dunia yang mengakibatkan jutaan orang terancam kelaparan, Selain itu,  pandemi Covid-19 membuat penduduk negara itu semakin menderita. ***

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah