Gawat! Militer Myanmar Semakin Brutal, 8 Orang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak Menggunakan Peluru Tajam

- 1 Maret 2021, 07:05 WIB
Ilustrasi, Gawat! Militer Myanmar Semakin Brutal, 8 Orang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak Menggunakan Peluru Tajam
Ilustrasi, Gawat! Militer Myanmar Semakin Brutal, 8 Orang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak Menggunakan Peluru Tajam /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Aksi brutal kembali dilakukan oleh militer Myanmar kepada para pengunjuk rasa yang menewaskan 8 orang.

Dalam aksinya tersebut para pengunjuk rasa meminta kepada militer untuk mengembalikan kekuasaannya kepada pemimpin Myanmar yang sah Aung San Suu Kyi.

Seperti dilansir AFP, Aksi pengunjuk rasa kepada militer yang menewaskan 8 orang ini terjadi di beberapa kota Myanmar.

Baca Juga: Inilah Alasan Kartika Putri Tetap Melaporkan Dokter Richard Lee ke Polisi: Malah Diledek 'Miss Tabayyun’

Di Dawei tiga orang pengunjuk rasa tewas ditembak dengan peluru tajam, sementara yang lainnya mengalami luka-luka.

Di Bago, dua remaja ditembak mati, menurut Sopir ambulans, Than Lwin Oo, ia telah mengevakuasi jenazah remaja-remaja tersebut ke kamar mayat di rumah sakit utama Bago.

Sementara itu seorang pria berusia 23 tahun tewas mengenaskan setelah ditembak militer, dia meninggalkan seorang istri yang tengah hamil 3 bulan.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah 7 Ciri Manusia yang Berhak Mendapatkan Hidayah dari Allah SWT, Nomor 3 Dambaan Semua Orang

Sedangkan di Mandalay salah satu kota terbesar Myanmar dua orang tewas karena luka tembak yang dideritanya

Aksi brutal yang dilakukan militer myanmar kepada para pengunjuk rasa mendapat kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui juru bicara bidang hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani meminta militer menghentikan aksi kekerasan tersebut.

"Kami mengutuk keras kekerasan yang meningkat terhadap protes di Myanmar dan menyerukan kepada militer untuk segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap pengunjuk rasa damai," ujarnya seperti dilansir AFP pada senin 1 Maret 2021.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 1 Maret 2021: Hati-Hati! Sedia Payung Bandung akan Hujan pada Siang hingga Sore Hari

Seperti diketahui kerusuhan di Myanmar semakin meluas, militer telah menangkap para demonstran yang terdiri dari sudah ditangkap, terdiri dari berbagai macam profesi seperti dokter, pegawai pemerintahan, buruh dan lain sebagainya yang menentang kudeta yang dilakukan militer.

Bahkan baru-baru ini militer sudah mengerahkan kendaran lapis baja di berbagai kota di Myanmar, untuk menghadang para demonstran pendukung Aung San Suu Kyi.

Untuk mencegah mobilisasi massa pihak militer juga telah memutus akses internet dari pukul 01.00 sampai 09.00 waktu setempat.

Baca Juga: UP DATE COVID-19 Minggu 28 Februari 2021: Sudah 36.166 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!

Apa yang dilakukan militer selama ini menurut Tom Andrews, pelapor khusus PBB untuk Myanmar,mengatakan bahwa para jenderal menunjukkan "tanda-tanda kenekadan" dan akan dimintai pertanggungjawaban dan menyatakan perang melawan rakyat.

Sejumlah duta besar mendesak militer untuk tidak menggunakan kekerasan saat menghadapi demonstran.

"Kami meminta pasukan keamanan untuk menahan diri dari menggunakan kekerasan terhadap demonstran, yang menentang perebutan kekuasaan dari pemerintah yang sah," tulis sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh duta besar Uni Eropa, Amerika Serikat dan Inggris.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah