BAGIAN BERITA - Sebanyak 12 orang, dibantai dengan cara dipenggal kepalanya oleh ISIS Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di kota Palma, Mozambik Afrika.
12 orang yang dibantai tersebut merupakan warga negara asing berdasarkan warna kulit korban yang dilihat oleh tentara Mozambik.
Namun otoritas setempat tidak bisa menjelaskan identitas 12 orang korban yang dibantai tersebut dikarenakan tidak ada identitas yang melekat di tubuhnya.
Baca Juga: Andi Arief Komentari Penahanan HRS, Syahganda, Jumhur: Mereka Tahanan Politik yang Layak Dibebaskan!
Menurut Komandan kepolisian setempat, Pedro da Silva seperti dilansir Reuters, membenarkan kejadian tersebut, dia mengatakan bahwa mereka yang dibantai adalah negara asing karena berkulit putih.
"Mereka diikat dan dipenggal di sini," kata Pedro Da Silva dalam tayangan televisi lokal, TVM, sambil menunjukan lokasi penguburan mayat warga negara asing tersebut.
Seperti diketahui, pada Rabu 24 Maret 2021, ISIS Isis mulai menyerang kota Palma yang berpenduduk sekitar 75.000 orang.
Akibatnya Puluhan ribu orang melarikan diri, mereka terjebak dalam pertempuran sehingga ada pengungsi yang menjadi korban.
Di antara mereka yang tewas adalah 7 orang dalam konvoi mobil yang disergap ISIS. Mobil-mobil itu berusaha menyelamatkan orang-orang yang terkepung di hotel.