Menteri Pendidikan Dihukum Mati Oleh Kim Jong Un karena Mengeluh Kelelahan Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

- 12 April 2021, 07:04 WIB
Presiden Korut Kim Jong Un saat melakukan konfrensi pers terkait adanya peningkatan aktifitas di situs Nuklir Utama Korea Utara.
Presiden Korut Kim Jong Un saat melakukan konfrensi pers terkait adanya peningkatan aktifitas di situs Nuklir Utama Korea Utara. /Twitter/@Reuters/

BAGIKAN BERITA - Menteri Pendidikan Korea Utara dilaporkan dieksekusi hukuman mati oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. 

Kim Jong Un menerima laporan bahwa Menteri Pendidikan mengeluh karena mengeluh kelelahan dan gagal menerapkan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19.

Akhirnya, tanpa basa basi dia langsung memerintah pihak terkait untuk mengeksekusi menteri tersebut. 

Baca Juga: Resmi, Awal Bulan Puasa Jatuh Pada Besok Selasa 13 April Menurut Maklumat Muhammadiyah

Media lokal Korea Utara, NRK mengatakan peristiwa tersebut terjadi setelah Organisasi Departemen dan Bimbingan (ODG) melakukan penyelidikan di Kementerian Pendidikan Korea Utara.

"OGD melakukan investigasi karena komisi gagal membuat kemajuan apa pun dan karena beberapa mengkritik kebijakan pemerintah," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Sun.

Laporan mereka menunjukkan bahwa di antara tuduhan tersebut, Menteri Pendidikan dilaporkan selalu mengeluh di setiap pertemuan tentang pekerjaannya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Senin 12 April 2021 Bikin SIM Bisa dari HP Melalui Aplikasi Sinar, Ini Caranya

Diketahui, dirinya mengkritik banyaknya anak muda Korea Utara yang lebih banyak memilih angkat senjata karena kurangnya sumber daya yang disediakan oleh negara.

Menteri Pendidikan juga dituduh terlalu lamban dalam menjalankan kebijakan pembelajaran jarak jauh yang menurut pengawas berjalan buruk dengan hal-hal yang tidak dilakukan dengan cara yang benar.

Mereka menyimpulkan bahwa setelah eksekusi Menteri Pendidikan yang tidak disebutkan namanya, komisi baru telah diatur kembali di bawah kepemimpinan Ri Guk Chol yang merupakan rektor Universitas Kim Il Sung.

“Di antara langkah-langkah baru, mereka berencana untuk melakukan panggilan konferensi video secara teratur," sebuah sumber menegaskan.

Artikel ini sebelumya telah tayang di Pikiran Rakyat Bekasi berjudul: Kim Jong Un Eksekusi Mati Menteri Pendidikan Korea Utara karena Gagal Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Baca Juga: Mulai Besok Senin 12 April, Bikin SIM Bisa dari HP, Inilah 13 Cara Bikin SIM Online Agar Lulus

Kim Jong Un telah membuat perubahan pendidikan penting minggu ini setelah dia mengumumkan bahwa dia membuka Sekolah Nuke yang akan berfokus pada teknologi rudal hipersonik.

Namun, muncul insiden memilukan ini sebagai yang terbaru dari serangkaian eksekusi panjang yang dilakukan oleh Kim Jong Un.

Pada tahun lalu, The Sun melaporkan Kim Jong Un melakukan eksekusi mati terhadap seorang jenderal dengan cara measukannya ke akuarium yang dipenuhi ikan piranha kelaparan.

Insiden lain termasuk perintah regu tembak untuk membunuh lima ajudan setelah pertemuan puncaknya dengan Donald Trump pada 2019 berakhir tanpa kesepakatan.

Baca Juga: Turut Berduka Cita, Presiden Jokowi Sampaikan Kabar Duka atas Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa di Jatim

Selain itu, dirinya juga memerintahkan sebelas musisi untuk ditembak oleh rudal yang ditembakkan helikopter dalam eksekusi mati yang mengerikan.

Tetapi sementara metode eksekusi mati Kim Jong Un dikatakan berkisar dari senjata anti-pesawat, anjing pemakan manusia, pelempar api dan bahkan ikan pembunuh, jelas ada sedikit disinformasi mengenai detail tertentu.

Dr John Hemmings, Direktur Studi Asia di Henry Jackson Society, mengatakan sulit untuk mencari kebenaran terkait cerita eksekusi mati yang dilakukan Kim Jong Un tersebut.

“Kami masih mencari fakta apakah Kim Jong Un benar-benar melakukan hal mengerikan seperti yang dikabarkan oleh dunia internasional,” katanya.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x