BAGIKAN BERITA - Amerika Serikat (AS), sekarang sudah tidak ramah lagi terhadap warga keturunan asia, ketika Seorang kakek yang bernama Yao Man Ma mendapat perlakukan brutal. ia diserang oleh seorang pria dengan cara ditendang dan diinjak kepalanya beberapa kali.
Penyerangan brutal ini yang menimpa kakek keturunan asia berusia 61 tahun ini terjadi pada Jumat 23 April 2021 lalu, pukul 20.00 waktu setempat di New York AS dan pelakunya sampai saat ini belum teridentifikasi.
Akibatnya kakek keturunan asia ini mengalami luka serius dan kritis dan harus di rawat di rumah sakit Harlem New York AS untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Menurut Departemen Kepolisian New York (NYPD) seperti dilaporkan Associated Press, pada Senin 26 April 2021 mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal ketika korban sedang mengumpulkan kaleng bekas.
Namun tiba-tiba datang seseorang yang tidak dikenal dan langsung menyerang Yao Man Ma dengan brutal, ia didorong sampai tersungkur dan ditendang kepalanya berulang kali tanpa belas kasihan.
Sampai saat ini motif dari penyerangan tersebut belum diketahui dan polisi masih melakukan investigasi.
Menurut media lokal, bahwa Yao Man Ma adalah seorang mantan pegawai restoran yang terkena PHK karena COVID-19 dan untuk menyambung hidupnya kakek ini beralih menjadi pemulung dengan mengumpulkan kaleng bekas untuk dijual.
Seperti diketahui, kekerasan bermotif rasis di beberapa kota besar Amerika Serikat (AS) kepada para imigran atau pendatang yang berasal dari Asia mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Kejadian kekerasan Rasis tersebut dipicu oleh pandemi corona yang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang di AS, mereka marah karena berpendapat orang asia yang menyebarkan COVID-19 ke warga AS.
Di berbagai negara bagian termasuk New York, California, dan Texas, orang-orang dari Asia Timur diludahi, ditinju atau ditendang - dan dalam salah satu kasus bahkan ada yang ditusuk.
Terlepas dari apa yang dialami seperti kekerasan, perundungan, atau berbagai bentuk pelecehan sosial atau politik yang lebih berbahaya, lonjakan prasangka anti-Asia membuat banyak orang Asia - merujuk pada warga keturunan Asia Timur atau Asia Tenggara - bertanya-tanya apakah mereka pantas menjadi bagian dari masyarakat Amerika.***