Aktivitas Gunung Merapi Kembali Meningkat, Ini Laporan Lengkapnya hingga Akhir Pengamatan 25 Mei 2021

- 26 Mei 2021, 18:12 WIB
Gunung Merapi Keluarkan Awan panas
Gunung Merapi Keluarkan Awan panas /Twitter /@BPPTKG

BAGIKAN BERITA - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan antara Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah, berdasarkan data yang dihimpun dari BPPTKG telah terjadi guguran awan pada hari Rabu, 26 Mei 2021 pukul 04.34 WIB.

Berdasarkan catatan, Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 21 mm dan durasinya 105 detik.

Dilansir Bagikanberita.com dari Twitter resmi @BPPTKG, Kemudian, jarak luncurnya mencapai 1.700 meter ke arah Barat Daya dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Kasus Corona di Malaysia Menggila, Fasilitas Kesehatan Kewalahan, Warganya Murka kepada Pemerintah

Selanjutnya, pada pukul 04.04 tercatat juga di seismogram dengab amplitudo 22 mm dan durasi 124 detik.

Jarak luncurnya yaitu 1.800 meter ke arah Barat Daya.

Status Gunung Merap telah ditetapkan siaga sejak 5 November 2020

Baca Juga: Manfaat Sholat Gerhana Bulan Tahun 2021 Bagi Umat Muslim

Berdasarkan laporan yang diperoleh pada periode pengamatan kemarin 25 Mei 2021 pukul 00 00-24.00 WIB. Tingakt aktivitas menjadi siaga (level).

•Visual

- Asap warna putih intensitas sedang dengan ketinggian diatas 200 m diatas puncak.

• Pengamatan Guguran

- Teramati 4 kali kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 M kearah Barat Daya.

- Teramati 22 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.900 ke arah Barat Daya

Baca Juga: Gerhana Bulan Total, BMKG Imbau Warga Pesisir Antisipasi Kenaikan Air Laut

• Deformasi

- Laju rata-rata pemendekan EDM Babadan sebesar 1,1 m/ hari (dalam 3 hari).

• Kegempaan 

- 4 Awan Panas Guguran

- 159 Guguran

- 6 Hybrid/ Fase Banyak

- 2 Tektonik

- 8 Hembusan

Baca Juga: Inilah 3 Manfaat Sholat Gerhana Bulan Tahun 2021 Bagi Umat Muslim

• Rekomendasi

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai kali kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih. 

Sejauh maksimal 5 km dan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km, sedangkan lontaral material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah berpotensi bahaya.

3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah