Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro nantinya akan dicatat dalam sejarah sebagai yang pertama dalam berbagai hal.
Seperti Putri Mako yang jadi Putri pertama dari Kekaisaran Jepang selepas zaman perang, yang tidak mau menerima gaji terakhirnya sebelum melepas gelar.
Keponakan Kaisar Naruhito tersebut juga akan jadi Putri pertama yang menikah tanpa gelaran upacara adat.
Keputusan untuk menggelar pernikahan tanpa melalui gelaran upacara adat ini diputuskan oleh ayah dari Putri Mako sendiri.
Putra Mahkota Fumihito menilai bahwa gelaran pernikahan putri sulungnya tidak direstui rakyat Jepang sehingga tidak pantas rasanya jika digelar upacara adat.
Menurut seorang teman dekat dari Putra Mahkota, tidak mengadakan upacara adat dapat diartikan sebagai tindakan membuang anaknya sendiri.
Meski tidak adanya gelaran uparaca adat, Putri Mako tetap diharuskan untuk menemui Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako sebelum menikah nanti.
Dan diwajibkan mengunjungi tempat suci Kekaisaran Jepang yang menyimpan berbagai peninggalan leluhurnya.