Australia Rampok SDA Timur Leste, Mantan Presiden Ramos Horta: Ibarat Merampok Wanita Tua Miskin

- 8 September 2020, 11:43 WIB
Isu Timor Leste dirampok Australia, Denny Siregar ikut berkomentar di Twitter
Isu Timor Leste dirampok Australia, Denny Siregar ikut berkomentar di Twitter /The Convertation/

Ironisnya, helium bisa memperkaya perusahaan yang terlibat dalam negosiasi alih-alih menjadi persediaan strategis bagi Australia.

Atas pernyataan tersebut, Collaery dituntut dengan undang-undang pencemaran nama baik.

Dilansir dari dari The Guardian, mantan presiden Timor Leste José Ramos Horta mendesak Australia untuk menunjukkan kebijaksanaan, kejujuran dan belas kasih dengan menghentikan penuntutan yang tidak adil terhadap Saksi K dan Bernard Collaery atas kasus tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 8 September 2020, Virgo: Inisiatif Berdampak Positif, Libra:Pikiran Ringan Solusinya

Ramos Horta yang juga merupakan pemenang hadiah Nobel perdamaian, mengatakan Saksi K dan Bernard Collaery harus diizinkan untuk menjalani sisa hidup mereka secara normal dan bahwa Australia dan Timor Leste harus meletakkan skandal penyadapan sebagai sebuah "awan gelap" pada hubungan bilateral kedua negara.

“Berhenti mengganggu Bernard Collaery. Biarkan dia kembali membukan praktik hukumnya dan memiliki kehidupan normal serta hormati keduanya," ujar Ramos Horta.

Artikel Ini Sebelumnya Telah Tayang di Zona Jakarta dengan Judul: Mantan Presiden Timor Leste: Australia Bak Mencoba Merampok Uang dari Seorang Wanita Tua!

Saksi K adalah mantan perwira intelijen, dan pengacaranya Collaery yang merupakan mantan Jaksa Agung ACT, menghadapi potensi hukuman penjara karena menyampaikan informasi tentang operasi penyadapan tahun 2004 yang dilakukan oleh Badan Intelijen Rahasia Australia di kantor-kantor pemerintah Timor Leste selama negosiasi bilateral yang sensitif mengenai sumber daya minyak dan gas di Laut Timor.

Penyadapan ini memberi Australia keuntungan dalam negosiasi tentang sumber daya yang menguntungan yang penting bagi masa depan Timor Leste, yang merupakan negara termiskin di dunia.

Pengungkapan tentang keberadaan operasi tersebut membuat Timor Leste membawa Australia ke pengadilan internasional dan, pada akhirnya, merundingkan ulang perjanjian agar lebih adil.

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah