Inilah Isi Pidato Lengkap Ridwan Kamil di Pemakaman Anaknya Emmeril Kahn Mumtadz di Cimaung Bandung Siang Tadi

13 Juni 2022, 17:34 WIB
Gubernur Jabar sekaligus ayah almarhum Emmeril Kahn Mumtadz, Ridwan Kamil saat sambutan. /Tangkap layar YouTube Humas Jabar

BAGIKAN BERITA - Berikut isi pidato Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) dalam prosesi pemakaman anak sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin 13 Juni 2022. 

Eril telah dimakamkan oleh keluarganya dan diantar oleh ribuan masyarakat. 

Setelah jenazah anaknya dikuburkan, Ridwan Kamil membacakan pidato goresan tangannya sebagai ucapan perpisahan kepada anaknya dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat. 

Baca Juga: Beri Penghormatan Terakhir ke Eril, Masyarakat dan Pelajar Berjejer Sepanjang Jalan dari Soreang Banjaran

Berikut isi pidato lengkap yang disampaikan Ridwan Kamil di pemakaman Eril. 

Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril dan apa hikmah dari kepergian Eril.

14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami. 

Kami bertanya-tanya mengapa harus selama ini ya Allah, mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu, supaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru, tapi waktu adalah rahasia Allah yang mustahil bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian.

Waktu adalah relatif, begitulah kata orang orang yang arif, dan akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Sampaikan Duka Cita dan Doa untuk Eril

Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, namun kami pun mendapat banyak pelajaran dan menerima kearifan. 

Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat, tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat.

23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar.

Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tapi tentang tiap hela napas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.

Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya. 

Mungkin akan berat, tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati kalau kami tak akan pernah lagi melihat lagi jasadnya untuk terakhir kali, bukankah Eril lahir di New York yang berada jauh di seberang, mengapa tidak jika iya wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang.

Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang.

Baca Juga: LINK LIVE Pemakaman Jenazah Eril Putra Ridwan Kamil di Cimaung Bandung, Saat Ini Sedang Berlangsung

Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.

Bagaimana mungkin kami tidak merasa dilimpahi oleh rahmat dan kurnia saat jenazah yang terbaring ini, berada di air berhari-hari masih utuh lagi sempurna, itu lah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat yang akhirnya Alhamdulillah kami diberi sempat untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat, pelajaran bagi kita yang beriman, dan yang pandai membaca isyarat.

Kematian Eril, merupakan kehilangan yang sangat telak juga pengalaman yang sungguh dahsyat dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar, tapi seketika itu juga kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.

Terakhir kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua.

Terima kasih, hatur nuhun, jazakallah khairun katsiran, atas segala cinta doa yang dipanjatkan untuk ananda Eril almarhum, semoga Allah membalas berlipat-lipat kebaikan Anda semuanya. ***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler