SBY Murka pada Anies Baswedan dan Partai Nasdem: Sekarang saja tidak jujur, Bagaimana Kalau jadi pemimpin

1 September 2023, 22:43 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Sidang Majelis Tinggi pada Jumat, 1 September 2023. //YouTube Partai Demokrat

BAGIKAN BERITA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) murka pada Anies Baswedan dan Partai Nasdem karena dinilai tidak jujur, shiddiq, dan amanah.

SBY merasa tidak senang atas manuver dari Partai Nasdem yang memutuskan sepihak duet Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai bakal calon Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2024 yang akan datang.

"Sekarang saja tidak shiddiq, jujur, amanah," ungkap SBY di video yang beredar dikalangan para wartawan.

Baca Juga: Partai Demokrat Resmi Keluar dari Koalisi Perubahan setelah NasDem dan PKB Duetkan Anies -Muhaimin Iskandar

"Bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar. Ya mau diapakan," tambah Presiden RI ke-6 tersebut.

Namun begitu, bapak dari AHY ini merasa tetap bersyukur Partai NasDem dan Anies Baswedan meninggalnya tidak disaat injury time pendaftaran ke KPU.

"Memang kita ditikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang. Bayangkan kalau ditikung dan ditinggalkannya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU," paparnya.

Baca Juga: PKB Akhirnya Terima Tawaran Partai NasDem untuk Duetkan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ini Alasannya

Seperti diketahui, bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presidennya (cawapres) di Pilpres 2024.

Duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dikatakan pihak Partai Demokrat merupakan sebuah mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam siaran persnya kepada ANTARA.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung Jumat 1 September 2023, Tidak ada Hujan, Siang Panas Banget, Malam Sejuk

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," ujar Teuku.

Teuku menyebut Anies mengkhianati apa yang telah ia sampaikan bahwa dirinya memilih Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai bakal cawapres.

"Termasuk, pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh bakal capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," imbuh Teuku. Dalam siaran pers tersebut, Teuku mengungkapkan bahwa sejatinya Anies telah memilih AHY sebagai bakal cawapres. Teuku menyebut Anies telah menyampaikan kepada AHY terkait keinginannya itu.

Baca Juga: GRATIS, Link Nonton D'Academy Asia 6 Top 4: Kier King, Melly Lee, Iqhbal, Lovely Siap Lolos ke Grand Final

"Bakal capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, 'Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya agar segera berpasangan dengan bakal capres-cawapres Anies-AHY'," kata Teuku.

Kemudian, sambung dia, Anies memutuskan untuk memilih AHY sebagai bakal cawapresnya pada 14 Juni 2023. Nama AHY pun telah disampaikan kepada para ketum dan majelis tertinggi partai koalisi.

"Dalam hal ini, langsung kepada Surya Paloh (Ketum NasDem), Salim Segaf Al Jufri (Ketua Majelis Syuro PKS), dan Ahmad Syaikhu (Presiden PKS), serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat," imbuhnya.

Baca Juga: Ini Alasan Polri Batasi Usia Personelnya untuk pengamanan Pemilu 2024

Menurut Anies, kata Teuku, para pimpinan partai politik itu tidak ada penolakan. Namun, deklarasi Anies-AHY belum jadi dilaksanakan, meskipun komunikasi terkait waktu deklarasi telah dilakukan kepada elite parpol koalisi.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: ANTARA Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler