BAGIKAN BERITA - Juru Bicara Penanggulangan Covid-19 Kota Banjar Jawa Barat Agus Nugraha menegaskan, hanya santri berjenis kelamin perempuan yang terpapar Covid-19 di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Desa Kujang Sari Kecamatan Langensari Kota Banjar.
Anehnya kata dia, dari sample swab yang dilakukan tim medis, tak ada satu pun santri berjenis kelamin laki-laki yang ikut terpapar.
"Semua yang terpapar ada 14 orang, santri semuanya. Anehnya itu semua santri perempuan. Santri laki-lakinya tidak ada yang terpapar," ucap Agus Nugaraha, Rabu 18 November 2020.
Baca Juga: Santri di Ponpes Bekas Lokasi Munas PBNU yang Dihadiri Presiden Jokowi, Terpapar Covid-19
Ia menduga, Covid-19 hanya menyerang santri perempuan lantaran ketatnya peraturan di pesantren bekas lokasi Munas PBNU tahun 2019 lalu itu. Seperti pada umumnya, santri perempuan dibatasi untuk berinteraksi dengan santri laki-laki.
"Dugaan awal kita karena ketatnya peraturan di Ponpes itu sehingga yang terpapar hanya santri perempuannya," ucap Agus.
Meskipun belasan santri perempuannya terpapar virus corona, Agus mengatakan kegiatan dipondok pesantren masih berjalan. Sejauh ini belum ada penutupan baik oleh pihak pondok pesantren maupun dari Pemerintah Kota Banjar.
Baca Juga: Nasib Mohamed Salah Usai Positif Covid-19, Dikecam Mido karena Tidak Patuhi Protokol Kesehatan
"Masih berjalan normal untuk kegiatan belajar mengajarnya, namun penerapan protokol kesehatan lebih ditekankan lagi," tuturnya.
Sebelumnya, belasan santri di pondok pesantren Miftahul Huda Al Azhar di wilayah Desa Kujangsari Kecamatan Langensari Kota Banjar Jawa Barat diserang virus covid-19.
Data dari Gugus Tugas Covid-19 Banjar, 14 santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren itu terpapar virus corona. Mereka kini sudah dievakuasi tim medis dan dirawat di dua rumah sakit berbeda di Kota Banjar. ***